Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi perhatian tingkat global. Kasus tuberkulosis terus meningkat dan Indonesia berada pada peringkat kedua penyumbang kasus tuberkulosis terbanyak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik individu dan kondisi fisik rumah dengan kejadian tuberculosis paru. Jenis penilitian ini adalah penilitian kuantitatif dengan desain penilitian yang digunakan adalah case control, jumlah sampel yang digunakan sebanyak 66 sampel 33 kasus dan 33 kontrol dengan perbandingan 1:1 yang diperoleh dengan data primer lewat wawancara langsung ke masyarakat. Hasil uji statistik bivariat diperolah tidak ada hubungan variabel tingkat pendapatan dan riwayat diabetes mellitus nilai p-value > 0,05, variabel yang berhubungan dengan kejadian tuberkulosis paru yaitu tingkat pendidikan (OR=4,750; 95% CI; 1,225-11,481), riwayat kontak (OR=3,32; 95% CI; 1,163-9,477), kepadatan hunian (OR=3,538; 95% CI; 1,277-9,805), kelembaban rumah (OR=4,126; 95% CI; 1,274-13,370), suhu rumah (OR=3,121; 95% CI; 1,133-8,603). Analisis multivariat variabel riwayat kontak nilai p-value 0,045 (OR=3,227; 95% CI; 1,027-10,139). Faktor paling dominan dalam kejadian tuberkulosis paru adalah riwayat kontak dengan penderita. Perlunya sosialisasi terkait penularan penyakit tuberkulosis paru di masyarakat.