2021
DOI: 10.1016/j.ijid.2021.10.016
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Predictors and outcomes of diabetic foot ulcer infection with ESBL-producing bacteria in a large tertiary center

Abstract: This is a PDF file of an article that has undergone enhancements after acceptance, such as the addition of a cover page and metadata, and formatting for readability, but it is not yet the definitive version of record. This version will undergo additional copyediting, typesetting and review before it is published in its final form, but we are providing this version to give early visibility of the article. Please note that, during the production process, errors may be discovered which could affect the content, a… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(2 citation statements)
references
References 35 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Lebih dari 25% infeksi Enterobactericiae adalah penghasil Extended Spectrum Beta-Lactamase (ESBL). Infeksi bakteri penghasil ESBL merupakan prediktor penting dalam menentukan regimen antibiotik empiris yang optimal (Leibovitch et al, 2021). Masa rawat inap lebih lama yaitu lebih dari 21 hari terjadi pada pasien dengan infeksi bakteri penghasil ESBL Klebsiella (Pal & Gupta, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Lebih dari 25% infeksi Enterobactericiae adalah penghasil Extended Spectrum Beta-Lactamase (ESBL). Infeksi bakteri penghasil ESBL merupakan prediktor penting dalam menentukan regimen antibiotik empiris yang optimal (Leibovitch et al, 2021). Masa rawat inap lebih lama yaitu lebih dari 21 hari terjadi pada pasien dengan infeksi bakteri penghasil ESBL Klebsiella (Pal & Gupta, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Leibovitch et al (2021), didapatkan pasien dengan infeksi ESBL-positif cenderung menjalani amputasi dan rawat inap yang lebih lama (22 hari) dibandingkan dengan pasien yang terinfeksi bakteri ESBL-negatif (17 hari). Sementara itu, Lipsky et al (2010) menyatakan bahwa infeksi monomikroba Gram-negatif, secara signifikan berhubungan dengan lama rawat yang memanjang dan biaya yang lebih tinggi.…”
Section: Metodeunclassified