Preferensi masyarakat Pulau Bangka terhadap berbagai jenis kerang konsumsi perlu mendapatkan perhatian, khususnya tingkat keamanan pangan, salah satunya dari ancaman mikroplastik. Permasalahan kontaminasi mikroplastik pada kerang, khususnya di Pulau Bangka perlu dikaji karena belum adanya penelitian terkait hal tersebut, padahal masyarakat sangat perlu mengetahui potensi kontaminasi mikroplastik yang dapat berdampak pada keamanan pangan dan kesehatan konsumen. Tujuan penelitian yaitu menganalisis karakteristik (jumlah dan jenis) mikroplastik pada tiga jenis kerang yang berasal dari perairan Pulau Bangka; menganalisis karakteristik mikroplastik pada air dan sedimen sebagai habitat kerang. Identifikasi dan kuantifikasi mikroplastik dilakukan secara visual dengan mikroskop pada bulan Maret-Mei 2022. Objek penelitian ditentukan secara purposive sampling, yaitu kerang darah (Anadara granosa L) yang dibudidayakan di perairan desa Sukal, Kabupaten Bangka Barat, sedangkan kerang kepah (Geloina sp) berasal dari perairan desa Jada Bahrin, Kabupaten Bangka dan kerang lokan (Meretrix meretrix) dari pantai Pasir Padi, Pangkalpinang, yang diperoleh dari hasil tangkapan nelayan. Hasil penelitian, menunjukkan terdapat partikel mikroplastik pada sampel 3 jenis kerang, air dan sedimen yang termasuk jenis fiber, fragmen, granule, film dan foam. Mikroplastik yang ditemukan pada kerang Geloina sp berkisar antara 17-65 partikel/15 individu, sedangkan Meretrik meretrix 13-18 partikel/15 Individu, dan Anadara granosa L 26-42 partikel/15 individu, dengan jenis fiber yang mendominasi pada 3 jenis kerang tersebut. Partikel mikroplastik juga ditemukan di perairan dan sedimen, dengan kisaran 18-91 partikel dalam 1,5liter sampel air, serta 14-37 partikel dalam 100gram sampel sedimen, dengan jenis partikel yang mendominasi adalah fiber. Hasil penelitian dapat menambah literasi keamanan pangan dari kerang-kerangan dari perairan Pulau Bangka. Penelitian lebih lanjut mengenai identifikasi karakteristik (kualitas dan kuantitas) mikroplastik secara kimiawi dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai potensi bahaya polimer serta bahan aditif dalam mikroplastik bagi konsumen.