Pengembangan manufaktur senantiasa dilakukan hingga saat ini. Hal ini sebagai upaya untuk mendapatkan metode fabrikasi yang optimal. Pada penelitian ini dikembangkan pembuatan material komposit dengan menggunakan metode metalurgi serbuk. Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mengetahui sifat mekanik paduan tembaga-aluminium yang dibentuk oleh metalurgi serbuk. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serbuk aluminium murni dan serbuk tembaga. Serbuk aluminium 300 mesh sebagai matrik dan serbuk tembaga 150 mesh sebagai penguat. Serbuk aluminium dan tembaga dicampur dan diaduk selama 2 menit dengan kecepatan 95 rpm, kemudian dimasukkan ke dalam cetakan yang kemudian dipress dengan alat press hidrolik yang dilengkapi dengan manometer dengan tekanan 300 psi, 3250 psi dan 3500 psi. Sampel hasil cetakan kemudian dipanaskan (sintering) dengan variasi suhu 400oC, 500 oC, dan 600 oC. Sedangkan waktu penahanan 45 menit, 60 menit dan 75 menit. Sampel tersebut diuji kekerasan dan struktur mikro. Hasil pengujian kekerasan pada sampel 1 diperoleh nilai kekerasan rata-rata sebesar 22,32 kg/mm2. Sampel 2 diperoleh nilai kekerasan rata-rata 23,62 kg/mm2. Sampel 3 diperoleh nilai kekerasan 24,95 kg/mm2. Dari ketiga sampel tersebut, menunjukkan bahwa semakin tinggi tekanan kompaksi serta semakin tinggi suhu sintering maka semakin tinggi pula nilai kekerasan material. Selanjutnya sampel benda jadi dilakukan uji foto mirographi untuk mengetahui porositasnya. Dari hasil fotographi diperoleh sampel 1,2 dan 3 terdapat porositas yang ditandai dengan gambar berwarna kelabu. Dari gambar diketahui bahwa jumlah porositas menunjukkan variasi dari ketiga sampel. Hal ini diungkinkan karena pengaruh pengadukan (mixing) yang kurang merata (homogen).