Pendahuluan: Nyeri kanker merupakan salah satu komplikasi paling sering pada kanker (30-50%). Komponen nyeri neuropatik dapat ditemukan pada pasien. Diagnosis dini nyeri kanker neuropatik memiliki implikasi pada terapi. Namun, proporsi nyeri kanker neuropatik belum pernah diteliti di Indonesia.
Tujuan: Mendapatkan prevalensi dan karakteristik nyeri neuropatik pada pasien nyeri kanker di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dan PKN RS Dharmais.
Metode: Penelitian ini dilakukan dengan disain potong lintang terhadap pasien nyeri kanker dewasa yang dikonsultasikan ke bagian Neurologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dan Pusat Kanker Nasional RS Dharmais pada Juli-September 2019. Data yang diambil adalah demografi, riwayat kanker, pencitraan, dan pengkajian nyeri. Deteksi nyeri neuropatik dikaji menggunakan kuesioner PainDETECT yang sudah divalidasi ke dalam Bahasa Indonesia. Data disajikan secara deskriptif dan analitik.
Hasil: Didapatkan 57 subjek dengan rerata usia 45,91. Sebanyak 31,6% pasien mengalami nyeri kanker neuropatik. Kanker payudara didapati pada 38,6% subjek. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara jenis kelamin, umur, jenis kanker, dan intensitas nyeri antara subjek dengan dan tanpa nyeri kanker neuropatik. Nyeri menjalar dan subjek dengan metastasis mengalami nyeri neuropatik lebih sering.
Diskusi: Prevalensi nyeri kanker neuropatik pada populasi Indonesia sebesar 31,6%. Nyeri menjalar dan pasien dengan kanker metastasis cenderung mengalami nyeri neuropatik lebih sering.
Kata kunci: Indonesia, nyeri kanker, nyeri neuropatik, prevalensi