2022
DOI: 10.24843/bulvet.2022.v14.i06.p03
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Prevalensi Infeksi Cacing Gastrointestinal Berpotensi Zoonosis pada Kucing di Kota Denpasar

Abstract: Kucing sebagai hewan kesayangan mempunyai daya tarik tersendiri karena bentuk tubuh, mata dan warna rambut yang beraneka ragam. Namun kucing rentan penyakit,bahkan menjadi sumber zoonosis bagi manusia. Ada beberapa jenis parasit cacing yang sering ditemukan pada saluran pencernaan kucing seperti Ancylostoma spp., Toksocara cati, Strongyloides spp. Dipylidium caninum dan Spirometra yang berpotensi tinggi menimbulkan zoonosis.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi infeksi dan hubungan deng… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 6 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Kajian kasus kecacingan pada kucing sudah banyak dilaporkan, seperti di kota Surabaya (Widhowati et al 2019), Denpasar (Misa et al 2022), dan kota Bogor (Murniati et al 2016) serta wilayah lainnya. Akan tetapi kajian khusus yang dihubungkan dengan musim dan curah hujan saat ini masih sangat terbatas.…”
Section: ■ Pendahuluanunclassified
“…Kajian kasus kecacingan pada kucing sudah banyak dilaporkan, seperti di kota Surabaya (Widhowati et al 2019), Denpasar (Misa et al 2022), dan kota Bogor (Murniati et al 2016) serta wilayah lainnya. Akan tetapi kajian khusus yang dihubungkan dengan musim dan curah hujan saat ini masih sangat terbatas.…”
Section: ■ Pendahuluanunclassified
“…T. suis merupakan cacing nematoda yang berpredileksi pada sekum babi. Cacing akan membenamkan ujung anteriornya ke dalam mukosa usus untuk menghisap darah sehingga usus mengalami luka (Cutillas, 2009;Suratma, 2009;Pittman et al, 2010). Cacing ini umumnya menginfeksi babi muda, terutama yang berumur 6 bulan.…”
unclassified
“…Selain itu karena babi jantan yang dipelihara oleh peternak di Bali umumnya sudah dikebiri, membuat hormone kelain jantan (testosterone) tidak terbentuk sehingga kepekaan terhadap infeksi menjadi sama dengan babi betina. Menurut Suratma (2009), koksidia umum menginfeksi babi, baik babi muda maupun babi dewasa. Selain itu cara penularan terjadi karena tertelannya ookista infektif Bersama pakan atau minuman sehingga dikenal dengan penyakit kendang.…”
unclassified