Pegagan (Centella asiatica L.) adalah tumbuhan herba yang sering dijumpai tumbuh secara alami di berbagai lokasi. Pegagan tumbuh merayap tanpa batang dan memiliki daun tunggal yang membentuk roset akar, berwarna hijau dengan bentuk seperti kipas, sedangkan buahnya berbentuk mirip ginjal. Pegagan adalah anggota dari family Apiaceae (Umbelliferae). Centella asiatica dilaporkan memiliki efek antioksidan yang tinggi, meningkatkan daya ingat, menurunkan inflamasi, dan memiliki efek neuroprotektif yang berpotensi dalam terapi Alzheimer. Review rtikel ini bertujuan untuk mencari tahu tentang potensi farmakologis Pegagan, khususnya dalam terapi Alzheimer. Review artikerl ini menggunakan metode studi dari berbagai sumber literatur seperti Science Direct, Google Scholar, PubMed, Researchgate, dan Elsevier. Hasil dari studi literatur menunjukkan bahwa Pegagan memiliki efek antioksidan yang berdampak pada perlindungan dari berbagai penyakit saraf, salah satunya adalah penyakit Alzheimer. Terapi antioksidan telah dikaitkan dengan penekanan gejala Alzheimer dengan memperlambat kerusakan oksidatif. Dengan adanya efek neuroprotektif dari Pegagan, tumbuhan ini dapat mengurangi pengendapan dari β-amyloid di hipokampus dimana deposit β-amyloid membangkitkan inflamasi neuro dan neurovaskular yang akan berkontribusi dalam neurodegenerasi pada pasien dengan penyakit Alzheimer. Ektrak pegagan memfasilitasi peningkatan ekspresi ekspresi gen ARE yang dimediasi NRF2 di hippocampus untuk meningkatkan respons antioksidan terhadap toksisitas oksidatif Aβ. Pada pegagan terkandung senyawa tang disebut Asiatic Acid atau asam asiatik yang berperan sebagai anti-AChE efektif tanpa efek samping toksik. Rendahnya kadar ACh di otak Alzheimer berimplikasi pada kebutuhan untuk menghambat AChE untuk memulihkan neurotransmisi kolinergik. Dengan adanya aktivitas anti-AChE pada pegagan, menjadikan pegagan sebagai kandidat yang baik untuk menangani Alzheimer.