2022
DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.2650
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Problem Based Learning pada Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah

Abstract: Pemerintah menerapkan pembelajaran yang berorientasi higher-order thinking skill (HOTS) pada mata pelajaran matematika, literasi dan IPA dalam mendukung ketercapaian keterampilan abad 21. Upaya yang dapat dilakukan guru dalam mendukung ketercapaian pembelajaran berorientasi HOTS, yaitu dengan merancang dan mengimplementasikan pembelajaran yang mampu membentuk rasa ingin tahu, perilaku saintifik dan sosial peserta didik. Salah satu rujukan model pembelajaran berorientasi HOTS berdasar Permendikbud No. 22 Tahun … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
5
0
8

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
9

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 16 publications
(13 citation statements)
references
References 17 publications
0
5
0
8
Order By: Relevance
“…Langkah model PBL, yaitu: (1) orientasi siswa pada masalah, (2) mengorganisir siswa, (3) membimbing penyelidikan individu dan kelompok, (4) mengembangkan dan menyajikan hasil pekerjaan, (5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah (Syamsiah, Latri, & Fadillah, 2022). Keunggulan model PBL: (1) siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, (2) membiasakan anak menyelesaikan permasalahan dunia nyata, (3) membantu anak mengerti materi pelajaran melalui proses penyelesaian masalah (Wahyuningsih, dkk., 2021), (4) membuka kesempatan bagi siswa untuk mengeksplorasi peristiwa multidimensi dari perspektif yang berbeda guna meningkatkan kemampuan bernalar kritis dalam proses penyelesaian masalah (Zainal, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Langkah model PBL, yaitu: (1) orientasi siswa pada masalah, (2) mengorganisir siswa, (3) membimbing penyelidikan individu dan kelompok, (4) mengembangkan dan menyajikan hasil pekerjaan, (5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah (Syamsiah, Latri, & Fadillah, 2022). Keunggulan model PBL: (1) siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, (2) membiasakan anak menyelesaikan permasalahan dunia nyata, (3) membantu anak mengerti materi pelajaran melalui proses penyelesaian masalah (Wahyuningsih, dkk., 2021), (4) membuka kesempatan bagi siswa untuk mengeksplorasi peristiwa multidimensi dari perspektif yang berbeda guna meningkatkan kemampuan bernalar kritis dalam proses penyelesaian masalah (Zainal, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Selain itu, pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi dengan menggunakan Problem Based Learning (PBL) yang telah dilakukan dalam penelitian ini memerlukan waktu yang cukup lama sehingga sintaks atau alur tahapan kegiatan pembelajaran yang dilakukan tidak bisa diselesaikan dalam satu kali pertemuan. Hal tersebut juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Zainal (2022) bahwa salah satu kekurangan model pembelajaran dengan menggunakan Problem Based Learning (PBL) adalah dimana para siswa memiliki peluang membutuhkan lebih banyak waktu ketika menyelesaikan permasalahan yang diberikan. b. Hasil observasi kreativitas matematis siswa Berdasarkan observasi kreativitas matematis, diperoleh hasil bahwa pada siklus I kreativitas matematis siswa mencapai rata-rata akhir dengan persentase sebesar 73,78%.…”
Section: Proses Yang Dimaksud Dalam Pembelajaran Berdiferensiasi Adal...unclassified
“…Problem-based learning possesses several characteristics, including: 1) Student-centered, 2) Problems as the starting point are real-world, unstructured, integrated across disciplines, and require investigation, 3) Teacher as a facilitator, 4) Collaboration and communication are crucial for building student cooperation in problem-solving, 5) Evaluation to assess students' knowledge progress (Zainal, 2022).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%