Problem solving skill of students of senior high schools and Islamic high schools in Tegal Regency in solving the problem of PISA based on Polya’s stage

Abstract

This study aimed to describe the students’ problem solving skill of senior high school and islamic high school in Tegal Regency in solving the problem of PISA based on Polya’s stage. The type of this study was a survey research with quantitative approach. The population was the students of senior high schools and islamic high schools in Tegal Regency. A sample of 389 students of grade X from 12 schools was estabilished using the stratified random sampling technique and cluster random sampling. The data were collected by using a test utilizing 12 PISA test items (reliability was 0.668). The Description of the data were analyzed using mean score, standard deviation, maximum and minimum score, and the percentage of correct answer. The results showed that the problem solving skill of senior high school and islamic high school students in Tegal Regency in solving the problem of PISA based on Polya’s stage was categorized as low. The indicators of the devising plan and looking back showed that the skill was in a very low category. Viewed from the indicator of carrying out a plan, their skill was in a medium category.

Analisis kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal cerita barisan ditinjau dari adversity quotient

“…Pemecahan masalah juga sangat berguna bagi siswa dalam mendalami materi matematika lainnya (Amri & Abadi, 2013;Rianto & Santoso, 2014). Pemecahan masalah juga berguna dalam memecahkan masalah sehari-hari, karena dalam aktivitas sehari-hari manusia tidak luput dari proses matematika (Arfiana & Wijaya, 2018;Marlissa & Widjajanti, 2015). Beberapa ahli mengemukakan pendapat terkait pemecahan masalah.…”

Item Quality Analysis for Measuring Mathematical Problem-Solving Skills

“…Sometimes, students in middle and high school tend to have difficulty rechecking answers. However, it is different from students in low or elementary schools who sometimes have difficulty in planning (Arfiana & Wijaya, 2018).…”

Kemampuan Literasi Matematika: Kaitannya dengan Kemampuan Pemecahan Masalah

“…Kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan menyelesaikan masalah rutin secara otomatis dan kemampuan dalam memecahkan masalah nonrutin dengan metode berbasis pengetahuan, mengevaluasi validitas solusi yang hendak dicapai, serta bisa melakukan pendekatan solusi lain jika diperlukan. (Arfiana and Wijaya, 2018) Kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan yang diperlukan dalam kegiatan eksperimen, penyelidikan, refleksi dan diskusi dalam memecahkan masalah nonrutin. (Rohmah and Sutiarso, 2018) Kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika adalah upaya seseorang untuk memecahkan masalah matematika rutin dengan yang diajarkan di kelas dan masalah nonrutin yang menggunakan logika dan penalaran dalam memecahkan masalah.…”

“…Dalam mendefenisikan kemampuan pemecahan masalah, ada penekanan bahwa masalah yang dimaksud haruslah berkaitan dengan dunia nyata atau bisa berupa lintas displin (Jonassen, 2010), dan keterampilan kognitif yang terlibat di dalamnya yaitu penalaran dan pemikiran logis (Jonassen, 2010;Rohmah & Sutiarso, 2018). Pendapat lain mengatakan, agar kemampuan pemecahan masalah dapat dievaluasi, maka masalah yang diberikan haruslah masalah nonrutin (Arfiana & Wijaya, 2018;Novita, 2012;Utami & Wutsqa, 2017). Akan tetapi, kemampuan pemecahan masalah bukanlah kemampuan yang dapat diperoleh dalam waktu yang singkat.…”