Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerangkan hasil analisis keterampilan berpikir kritis murid dalam menyelesaikan masalah matriks berkonteks perjalanan wisata. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan subjek berjumlah 30 murid kelas XI SMK Dirgantara Putra Bangsa. Instrumen penelitian menggunakan lembar tes kemampuan berpikir kritis dan panduan wawancara. Hasil analisis menunjukkan bahwa persentase kemampuan berpikir pada indikator kemampuan berpikir kritis focus sebesar 43,33%, indikator reason sebesar 35,00%, dan indikator inference mencapai 46,66%. Sementara itu, indikator situation memiliki persentase sebesar 61,11%, indikator clarity sebesar 40,83%, dan indikator overview sebesar 31,66%. Hasil wawancara menunjukkan bahwa masalah ini muncul karena pemahaman konsep matriks yang belum optimal, murid cenderung terburu-buru menarik kesimpulan tanpa analisis mendalam, memiliki pengetahuan geometri yang terbatas, kesulitan dalam menerapkan konsep kesebangunan, dan kurang terbiasa menghadapi soal matematika yang memerlukan analisis serta evaluasi. Berdasar hal tersebut dapat dikatakan bahwa kemampuan berpikir murid dapat dikategorikan sebagai tingkat rendah.