Penyakit diabetes merupakan penyakit degeneratif yang dapat timbul karena pola hidup tidak sehat. Hingga saat ini belum ada obat yang pasti dapat menyembuhkan penyakit ini, namun demikian penyakit ini dapat diminimalsir atau dicegah dengan mengkonsumsi pangan sehat atau pangan fungsional. Minuman fungsional berbasis teh telah lama dikenal potensinya sebagai antidibates. Banyak yang telah dikembangkan salah satunya dengan mengkombinasikannya dengan bahan-bahan lain. Dalam penelitian ini diolah minuman fungsional berbasis teh hitam yang dikombinasikan dengan daun singkil dan batang . Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana potensi antidiabetes dan kadar fenol teh yang dihasilkan. Beragam sampel baik yang terdiri dari satu komposisi maupun merupakan kombinasi, secara umum memiliki kadar fenol yang bervariasi. Kemampuan hambat tertinggi dimiliki oleh sampel teh yang masuk kategori kuat, sedangkan nilai penghambatan terendah pada teh hitam daun singkil (THS2) dengan nilai IC50 106,236 µg/mL. Berdasarkan parameter pengamatan terhadap kadar fenol, diperoleh sampel yang memiliki kadar fenol tertinggi adalah teh hitam (182,586 µg GEA/100 g sampel) sedangkan sampel dengan kadar fenol terendah adalah teh (6,413 µg GEA/100 g sampel). Semua sampel menunjukkan kemampuan penghambatan enzim α- glukosidase dengan rentang antara medium hingga kuat. Kadar fenol menjadi satu parameter yang digunakan pada penelitian ini. Keseluruhan sampel menunjukkan semakin tinggi kadar fenol, kemampuan hambat yang cenderung menurun terhadap enzim α- glukosidase. Kemungkinan ada peran dari senyawa metabolit sekunder indigenous lain yang belum diketahui dari penelitian ini selain yang muncul karena efek proses pengolahan, seperti contoh pada hasil uji hambat enzim dari . Hasil analisa uji korelasi antara kadar fenol dan kemampuan hambat enzim menunjukkan keterkaitan yang sangat kuat dari keduanya (R = 0,765).
Kata kunci : teh hitam, singkil, Premna seratifolia, antidiabetes, fenol