ABSTRAKPrebiotik adalah bahan pangan yang secara selektif mampu menstimulasi pertumbuhan bakteri probiotik di kolon. Pati resisten merupakan pati yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan dan tahan terhadap asam lambung sehingga dapat mencapai usus besar untuk difermentasi oleh bakteri probiotik. Review ini bertujuan mengkaji upaya peningkatan kandungan pati resisten (RS) pada bahan pangan sebagai sumber prebiotik. Beberapa upaya peningkatan kadar RS dalam bahan pangan antara lain siklus pemanasan bertekanan-pendinginan, kombinasi lintnerisasi dengan pemanasan bertekanan-pendinginan, teknik hidrotermal, dan kombinasi debranching pululanase dengan pemanasan bertekanan-pendinginan. Hasil kajian secara tekno-ekonomis menunjukkan bahwa kombinasi fermentasi bakteri asam laktat dengan pemanasan bertekanan-pendinginan dapat dijadikan sebagai teknik alternatif untuk meningkatkan kandungan pati resisten dalam bahan pangan secara lebih efektif dan efisien.Kata kunci: bahan pangan, lintnerisasi, pati resisten, pemanasan bertekanan-pendinginan, prebiotik, pululanase ABSTRACT Prebiotics are food ingredients that selectively stimulate the growth of probiotic bacteria in the colon. Resistant starch (RS) is the starch that can not be digested by digestive enzymes and resistant to gastric acid so it can reach the colon to be fermented by probiotic bacteria. There are treatments to increase the content of RS such as: autoclaving-cooling cycling, combination of lintnerized with autoclaving-cooling, and combination of debranching pullulanase with autoclaving-cooling. The results of techno-economical study showed that the combination of fermentation followed by autoclaving-cooling can be used as an alternative technique to increase the content of resistant starch in food more effectively and efficiently.