Dalam era persaingan bisnis yang semakin meningkat, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dihadapkan pada tantangan untuk bersaing secara kompetitif. Menghadapi hal ini, strategi peningkatan efisiensi dan efektivitas menjadi krusial, terutama dalam aspek produksi. Studi ini dilakukan untuk mengevaluasi indeks produktivitas dan penjualan produk tempe di UMKM Tahu Tempe Pak Tugiyo, dengan fokus khusus pada peningkatan produksi. Menggunakan metode Objective Matrix (OMAX), yang mencakup langkah-langkah Defining, Quantifying (dengan penilaian pada level 0, level 3, dan level 10), dan Monitoring (melalui Score, Weight, dan Performance Indicator), penelitian ini berhasil mengungkap dinamika produktivitas. Hasilnya menunjukkan bahwa puncak produktivitas terjadi pada November 2021 dengan indeks 185%, sedangkan titik terendah dicatat pada Mei 2022 dengan indeks -53,33%. Peningkatan indeks produktivitas dikaitkan dengan efisiensi dalam produksi, termasuk peran operator, penggunaan tenaga kerja, bahan baku, dan energi listrik. Analisis sebab-akibat mengidentifikasi bahwa kinerja mesin penggilingan kedelai yang suboptimal berdampak signifikan terhadap output produksi. Lebih lanjut, masalah pada mesin penggilingan tidak hanya mengurangi jumlah produksi tetapi juga berpotensi mengganggu jam kerja reguler, merugikan efektivitas produksi secara umum.