Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan fodder millet (Panicum miliaceum) dari pengaruh densitas biji tanam, intensitas cahaya dan umur panen yang berbeda. Biji tanaman yang digunakan adalah pearl millet, ditanam secara hidroponik pada fase fodder. Penelitian menggunakan metode rancangan acak lengkap faktorial 2x3x4 dengan 4 ulangan. Faktor pertama adalah densitas biji tanam 1,5 dan 2,5 kg/m 2 . Faktor kedua adalah umur panen 6, 9, dan 12 hari. Faktor ketiga adalah intensitas cahaya 25, 50, 75, dan 100% terhadap cahaya penuh. Variabel pertumbuhan yang diamati meliputi panjang daun, tinggi tanaman, produksi biomassa, konversi segar dan konversi bahan kering (BK). Data dianalisa menggunakan anova dan uji lanjut menggunakan Duncan's Multiple Range Test. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi perlakuan densitas biji tanam, intensitas cahaya dan umur panen terhadap variabel pertumbuhan fodder. Densitas 2,5 kg/m 2 menghasilkan produksi BK lebih tinggi daripada densitas 1,5 kg/m 2 . Panjang daun, tinggi tanaman, produksi segar dan produksi BK secara nyata (P<0,05) meningkat seiring dengan umur pemanenan 12 hari. Fodder millet perlakuan intensitas cahaya 50% menghasilkan produksi biomassa dan konversi lebih tinggi (P<0,05) daripada intensitas cahaya 25 dan 100%. Penelitian disimpulkan bahwa hasil pertumbuhan dan produksi biomassa fodder millet terbaik pada kombinasi densitas tanam 2,5 kg/m 2 , intensitas cahaya 50%, yang dipanen umur 12 hari. Kata kunci: produksi biomassa, fodder millet, hidroponik, pertumbuhan fodder