Materials for producing organic fertilizers are abundant around the house, cheap, and easy to reach. Various kitchen and household organic wastes can be processed into fertilizer, including vegetable waste, skin and fruit residue, food waste, and agricultural and livestock waste. Although farmers can make their organic fertilizers from various natural ingredients, expert assistance is needed for fertilizer production with more consistent results. Provision of knowledge about the essential elements of plant needs that a variety of natural ingredients can represent can increase the ability to produce quality organic fertilizers. The community service team at the Faculty of Agriculture, Kadiri University, took the initiative to introduce the management of kitchen waste into organic fertilizer, its functions, its advantages, its production, and its application on land or planting media to partner communities: farmers and their families in Nganjuk Regency. The partner community welcomed it well. Not only did they directly benefit from this training, but also this community service project contributed to the closer partnership between community members and between communities and higher education institutions for sustainable development.Bahan untuk pembuatan pupuk organik tersedia melimpah di sekitar rumah, murah, dan mudah dijangkau. Beragam limbah organik dapur dan rumah tangga dapat diolah menjadi pupuk termasuk sisa sayuran, kulit dan sisa buah, limbah makanan, dan limbah pertanian serta peternakan. Meski petani dapat membuat sendiri pupuk organik dari beragam bahan alami, pendampingan ahli diperlukan untuk produksi pupuk yang hasilnya lebih konsisten. Pembekalan pengetahuan tentang elemen penting kebutuhan tanaman yang dapat diwakili oleh beragam bahan alami tadi dapat meningkatkan kemampuan produksi pupuk organik berkualitas. Tim pengabdian kepada masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Kadiri berinisiasi untuk melakukan introduksi pengelolaan sampah dapur menjadi pupuk organik, fungsinya, keuntungan penggunaannya, cara pembuatan, dan aplikasinya di lahan atau media tanam kepada masyarakat mitra, petani dan keluarga tani di Kabupaten Nganjuk. Masyarakat mitra menyambutnya dengan baik, tidak hanya mereka memperoleh manfaat langsung dari pelatihan ini, namun juga proyek pengabdian kepada masyarakat ini berkontribusi terhadap semakin eratnya kemitraan antar warga masyarakat dan antara warga dan institusi pendidikan tinggi untuk pembangunan berkelanjutan.