Sweet sorghum is an alternative feed for livestock which contains several necessary nutrients. The purpose of this study was to determine optimum population of sweet sorghum variety Super 1, Super 2 and Numbu for livestock feed. Eksperiment was held on Maros Research Station ICERI on August-December 2016. Research design was split-plot design with three replication. The main plot were six rows spacing (60×10, 60×15, 60×20, 70×10, 70×15, and 70×20 cm), and the subplot were three sweet sorghum varieties (Super 1, Super 2, and Numbu). The result of this study showed, interaction within row spacing and varieties was not significantly different for all variables. The 70×10, 60×10, and 70×15 cm row spacing were produced biggest tonnase biomass (13,19 ton/ha) compared to other row spacing at 70 days after planting harvest time. All varieties produced the same biomass. High correlation of biomass and highly significant was derived from stem biomass and nira volume.Key Words: Sorghum, Livestock, Feed ABSTRAK Sorgum manis dapat menjadi salah satu alternatif pakan ternak yang mengandung berbagai nutrisi penting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan populasi optimum tanaman sorgum manis varietas Super 1, Super 2 dan Numbu sebagai pakan ternak. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Balitsereal Maros pada bulan Agustus-Desember 2016 dengan pengambilan sampel brangkasan pada umur 70 hari setelah tanam. Desain percobaan yang dipergunakan adalah Split-Plot dengan tiga ulangan. Petak utama adalah enam pengaturan jarak tanam (60×10, 60×15, 60×20, 70×10, 70×15 dan 70×20 cm) dan anak petak berupa tiga varietas sorgum manis (Super 1, Super 2 dan Numbu). Hasil penelitian menunjukkan, interaksi antara jarak tanam dan populasi tidak berbeda nyata pada semua variabel. Jarak tanam 70×10, 60×10 dan 70×15 cm menghasilkan bobot biomassa brangkasan terbesar (13,19 ton/ha). Sedangkan ketiga varietas menghasilkan bobot brangkasan yang tidak berbeda. Korelasi yang tinggi dan sangat nyata dengan biomassa brangkasan, diperoleh pada bobot batang dan volume nira.Kata Kunci: Sorgum, Ternak, Pakan
PENDAHULUANHijauan sebagai pakan ternak ruminansia dibutuhkan hingga 10% dari bobot ternak. Dengan jumlah populasi ternak ruminansia (sapi, kuda dan kerbau) pada tahun 2015 yang mencapai 17,7 juta (Pusdatin 2017), maka pemenuhan kebutuhan akan pakan hijauan berkualitas merupakan hal yang layak untuk diperhatikan. Produktivitas ternak yang tinggi dipengaruhi oleh kualitas pakan yang baik. Rendahnya produktivitas ternak terkait dengan ketersediaan pakan yang berfluktuasi dengan kualitas yang rendah (Haryanto 2009). Kualitas pakan ternak meliputi nutrisi dan tingkat konsumsi oleh ternak, sedangkan kuantitas pakan merupakan hasil pengukuran mekanis melalui pemotongan dan penimbangan (Abqoriyah et al. 2015).