2013
DOI: 10.20886/jphh.2013.31.4.271-282
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

PRODUKTIVITAS JAMUR Auricularia spp. PADA KOMPOS SERBUK GERGAJI KAYU Falcataria mollucana

Abstract: Ear mushroom is one of edible wood rotting fungi that has been already consumed by community. Mushroom's media was made of sawdust with addition of 12 or 16% rice bran, 3.2% lime, 0.4 % gypsum, urea or trisodiumphosphate 0.4% and water then being composted for 1, 3, 5 and 7 days. Media samples were grouped into A and B, where sterilized media A were inoculated with brown ear mushrooms HHBI-312, HHBI-326 and black ear mushrooms HHBI-318, HHBI-331 and those of media B were inoculated by black ear mushrooms Biolo… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

1
2
0
7

Year Published

2016
2016
2023
2023

Publication Types

Select...
3
1

Relationship

2
2

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(10 citation statements)
references
References 2 publications
1
2
0
7
Order By: Relevance
“…Hal ini menunjukkan bahwa selama tiga bulan pemeliharaan, kemampuan jamur dalam mengkonversi media (substrat) menjadi biomassa jamur tertinggi terjadi pada P. ostreatus, kemudian P. sajor-caju dan kemampuan terendah didapatkan pada G. lucidum. Laporan sebelumnya menyatakan bahwa hasil panen dan nilai EKB tertinggi didapatkan pada jamur P. ostreatus (Suprapti & Djarwanto, 2014). Nilai EKB tersebut lebih rendah dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yakni nilai EKB P. ostreatus sebesar 62,1-64,7% (Shah et al, 2004) dan 59,8% (Narh, Obodai, Baka, & Dzomeku, 2011), sedangkan menurut Villaceran, Kalaw, Natural, Abella, dan Reyes (2006) nilai EKB P. sajor-caju adalah 24%.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Hal ini menunjukkan bahwa selama tiga bulan pemeliharaan, kemampuan jamur dalam mengkonversi media (substrat) menjadi biomassa jamur tertinggi terjadi pada P. ostreatus, kemudian P. sajor-caju dan kemampuan terendah didapatkan pada G. lucidum. Laporan sebelumnya menyatakan bahwa hasil panen dan nilai EKB tertinggi didapatkan pada jamur P. ostreatus (Suprapti & Djarwanto, 2014). Nilai EKB tersebut lebih rendah dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yakni nilai EKB P. ostreatus sebesar 62,1-64,7% (Shah et al, 2004) dan 59,8% (Narh, Obodai, Baka, & Dzomeku, 2011), sedangkan menurut Villaceran, Kalaw, Natural, Abella, dan Reyes (2006) nilai EKB P. sajor-caju adalah 24%.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Nilai EKB tersebut lebih rendah dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yakni nilai EKB P. ostreatus sebesar 62,1-64,7% (Shah et al, 2004) dan 59,8% (Narh, Obodai, Baka, & Dzomeku, 2011), sedangkan menurut Villaceran, Kalaw, Natural, Abella, dan Reyes (2006) nilai EKB P. sajor-caju adalah 24%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai EKB bervariasi untuk jenis (spesies), seperti P. ostreatus dan P. sajor-caju masing-masing nilai EKB-nya 42,33 -81,2% dan 39,32 -66,63% (periode lima bulan setelah inokulasi), dan strain jamur berbeda, contoh G. lucidum strain HHBI-322, HHBI-328, HHBI-337 nilai EKB-nya masing-masing adalah 6,04 -7,61%; 4,63 -4,87%; 6,81 -7,88%, dan dalam kelompok jenis jamur yang sama (Djarwanto & Suprapti, 2010b;Djarwanto et al, 2016;Suprapti & Djarwanto, 2014).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Jamur tersebut mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Nilai gizi jamur Pleurotus lebih baik dibandingkan dengan sayuran dan buah-buahan (Suprapti & Djarwanto, 2014). Jamur ini dapat dibudidayakan pada berbagai macam limbah lignoselulosa (Suprapti Djarwanto, 2009).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Tubuh buah jamur dipanen jika telah masak petik dengan tanda mekar sempur na, ditimbang untuk kemudian mendapatkan data produksi. Efisiensi Konversi Biologi (EKB) dihitung berdasarkan bobot jamur segar dibagi bahan media kering dan dinyatakan dalam persen (Suprapti Djarwanto, 2014). & Deraja metabolisme respirasi ( t Respiratory metabolism rate ) dihitung mengikuti cara Liu (1994) yaitu berdasarkan berat kering media produksi yang hilang (perbedaan berat media kering sebelum dan sesudah fermentasi) terhadap berat kering bahan media dan dinyatakan dalam persen.…”
Section: Pembuatan Media-agarunclassified
See 1 more Smart Citation