“…Berdasarkan serangkaian kegiatan penelitian, secara umum menunjukkan bahwa literasi matematika siswa dengan self-efficacy tinggi dalam menyelesaikan soal PISA konten change and relationship, siswa dapat mengumpulkan informasi penting dalam soal yang berguna untuk pencarian solusi dengan lengkap beserta apa yang ditanyakan dalam soal dengan tepat, mengubah masalah menjadi bahasa matematika yang sesuai dalam bentuk variabel dan model, merancang dan menggunakan strategi untuk mendapatkan solusi dari permasalahan dengan menggunakan konsep matematika yang Untuk literasi matematika siswa dengan self-efficacy rendah secara umum menunjukkan bahwa siswa dapat mengumpulkan informasi penting dalam soal yang berguna untuk pencarian solusi dengan lengkap beserta apa yang ditanyakan dalam soal dengan tepat, tidak mengubah masalah menjadi bahasa matematika yang sesuai, tidak merancang strategi untuk mendapatkan solusi saat menemukan kesulitan, tidak menggunakan konsep matematika yang sesuai, tidak menerapkan fakta, aturan, dan algoritma selama proses mencari solusi, tidak teliti dalam proses perhitungan, tidak dapat menafsirkan hasil penyelesaian karena tidak menemukan solusi dengan tepat, tidak mengoreksi kembali langkah-langkah penyelesaian, dan tidak yakin dengan hasil yang diperoleh. Dengan demikian, sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rokhmatillah, Manoy, dan Fardah [42] bahwa siswa dengan self-efficacy rendah dalam memecahkan masalah PISA konten Quantity dapat menyebutkan informasi pada soal dengan tepat, tidak dapat menentukan dan menerapkan konsep dengan tepat, menuliskan penyelesaian sesuai dengan rencana namun hasil penyelesaian kurang tepat, dan memeriksa pengerjaannya dengan sekilas saja. Hal tersebut juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Amelina [41] bahwa apabila siswa dengan self-efficacy rendah menemukan kesulitan dalam menyelesaikan soal PISA, maka ia menjadi kurang berminat untuk mengerjakan soal PISA tersebut.…”