Strok hemoragik adalah subtipe stroke yang menyebabkan tingginya mortalitas dan morbiditas. Edema otak adalah salah satu kontributor yang menjadi penyebab kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi rasionalitas penggunaan anti edema otak pada pasien strok hemoragik di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta serta mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap luaran klinis pasien. Penelitian ini merupakan penelitian noneksperimental analitik dengan rancangan cohort retrospective dan dilaksanakan pada bulan April-Mei 2018 di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Subjek penelitian adalah pasien strok hemoragik intraserebral yang memenuhi kriteria inklusi dan diambil menggunakan teknik consecutive sampling. Rasionalitas penggunaan obat dievaluasi berdasarkan Panduan Praktik Klinis Neurologis (Perdossi) 2016, Drug Information Handbook 20 th Edition, dan luaran klinis berdasarkan Skala Rankin. Data diolah secara statistik menggunakan uji Chi-Square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 52 subjek penelitian, subjek laki-laki berjumlah 26 (50,0%) dan subjek perempuan berjumlah 26 (50,0%). Penggunaan anti edema otak rasional pada 43 subjek (82,7%) dan tidak rasional pada 9 subjek (17,3%). Penggunaan obat yang tidak rasional meliputi tidak tepat dosis (11,5%) dan tidak tepat obat (5,8%). Sebanyak 17 subjek (32,7%) yang mendapat terapi rasional luaran klinisnya membaik, sedangkan 26 subjek (50,0%) luaran klinisnya memburuk. Pada subjek yang mendapat terapi tidak rasional, sebanyak 1 subjek (1,9%) luaran klinisnya membaik, sedangkan 8 subjek (5,4%) luaran klinisnya memburuk. Hasil analisis bivariat antara rasionalitas penggunaan anti edema otak dengan luaran klinis menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna (p=0,139) dan hasil analisis multivariat menunjukkan multivitamin adalah faktor yang paling mempengaruhi luaran klinis (RR 13,968; IK95% 1,711; p=0,022).