Penerapan model Project Based Learning (PjBL) merupakan salah satu program prioritas pada Kurikulum Merdeka (2022). Dengan perkembangan zaman serta percepatan digitalisasi akibat pandemi, saat ini penerapan model PjBL dapat dikombinasikan dengan Blended Learning sehingga tercipta model Project Based Blended Learning (PjB2L). Sekarang cukup banyak penelitian yang mengungkapkan tentang keberhasilan penerapan model PjB2L untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Tujuan studi ini adalah untuk menjabarkan hasil telaah secara teoritis tentang ragam penerapan model PjB2L diberbagai level studi, dimulai dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Studi ini merupakah penelitian dengan metode kualitatif menggunakan pendekatan studi pustaka yang melibatkan berbagai literatur. Berdasarkan hasil kajian pustaka dalam tulisan ini didapat simpulan bahwa penerapan model PjB2L mayoritas dinyatakan berhasil dan memberi dampak positif pada perbaikan hasil belajar. Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan diantaranya adalah:(1) modifikasi fase-fase model PjBL dan blended learning ke dalam PjB2L, fase yang diungkapkan dalam tulisan ini memuat dua jenis yakni sebelas fase dan enam fase, (2) karakteristik peserta didik yang akan terlibat dalam penerapan model PjB2L, yang bisa saja melibatkan siswa SD, SMP, SMA, mahasiswa, hingga para guru sebagai pesertanya, kemudian faktor terakhir, (3) pemilihan platform yang akan digunakan dalam blended learning, sehingga PjB2L sukses diterapkan dan memberi dampak positif dalam pembelajaran.