Salah satu faktor yang memperparah OA lutut adalah obesitas. Obesitas dapat diukur dengan antropometri, seperti indeks masa tubuh (IMT), lingkar pinggang, lingkar panggul, lingkar lengan dan rasio lingkar pinggang dan panggul (RLPP). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan peningkatan RLPP dengan derajat OA lutut berdasarkan gambaran radiografi lutut di RS Dr. Reksodiwiryo Kota Padang, dengan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah pasien yang terdiagnosis OA lutut yang melakukan pemeriksaan radiografi lutut di RS Dr. Reksodiwiryo Padang tahun 2020 dengan 43 sampel menggunakan teknik total sampling. Analisadata univariat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase dan analisa bivariat menggunakan uji chi-square dan pengolahan data menggunakan SPSS 25.0, dengan hasil jenis kelamin terbanyak perempuan yaitu 34 orang (79,1%), usia terbanyak >65 tahun yaitu 15 orang (34,9%), derajat OA terbanyak derajat 2 yaitu 21 orang (48,8%), responden terbanyak laki-laki memiliki lingkar pinggang tidak normal yaitu 7 orang (77,8%),responden terbanyak perempuan memiliki lingkar pinggang tidak normal yaitu 33 orang (97,1%), semua responden laki-laki memiliki lingkar panggultidak normal yaitu 9 orang (100%), semua responden perempuan memiliki lingkar panggul tidak normal yaitu 34 orang (100%), responden terbanyak laki-laki mengalami peningkatan RLPP yaitu 8 orang (88,9%), responden terbanyak perempuan mengalami peningkatan RLPP yaitu 22 orang (64,7%)dan terdapat hubungan peningkatan RLPP dengan derajat OA lutut berdasarkan gambaran radiografi lutut di RS Dr. Reksodiwiryo Kota Padangp=0,041. Berdasarkan nilai-nilai ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan peningkatan RLPP dengan derajat OA lutut berdasarkan gambaran radiografi lutut di RS Dr. Reksodiwiryo Kota Padang.