Terletak pada potensi besar pulau ini dalam pertanian, namun terkendala oleh keterbatasan sumber daya dan teknologi. Inovasi pertanian terpadu menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan produktivitas pertanian. Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian, mengurangi ketergantungan pada bahan kimia, serta meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan strategi pemberdayaan masyarakat yang efektif dan dapat dijadikan acuan bagi pengambil kebijakan dan stakeholders terkait. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis program pemberdayaan masyarakat dengan penerapan sistem pertanian terpadu dan keterlibatan stakeholder dalam implementasi program secara partisipatif. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan lahan sub-optimal yang sebagian besar masyarakat masih berada dibawah garis kemiskinan. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara wawancara kuisioner kepada responden yang dipilih secara acak sebanyak 30 orang dan indepth interview kepada berbagai stakeholder. Sedangkan data sekunder dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen dan penelitian terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan Inovasi Sosial yang diimplementasikan pada program pemberdayaan masyarakat berupa Integrasi Keramba Jaring Apung dan Energi Terbarukan, Pertanian Terpadu Zero Waste dan Pertanian Hidroponik. Ketiga inovasi tersebut memanfaatkan lahan sub-optimal berupa lahan rawa pasang surut, lahan pekarangan dan aliran sungai. Untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dilakukan workshop dan training mengenai pertanian terpadu, pembuatan pupuk dan pestisida organik, pembuatan pakan, pengolahan hasil dan pemasaran. Stakeholder yang terlibat dalam kegiatan pengembangan masyarakat diantaranya sektor swasta, akademisi, pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat dan media massa. Dukungan multipihak pentahelix ini telah memberikan manfaat sosial, ekonomi dan lingkungan sebagai modal kemandirian dan keberlanjutan bagi masyarakat rentan.