2018
DOI: 10.26740/jptt.v8n2.p112-123
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Prompting dan Positive Reinforcement untuk Meningkatkan Keterampilan Berpakaian Pada Anak dengan Intellectual Disability

Abstract: Children with intellectual disability (ID) have deficits in their cognitive and adaptive function. One of the important skills of adaptive function which need to be mastered is dressing up, especially wearing buttoned clothes. However, the limitations possessed by children with ID make them always in need of help from others. Based on this condition, it is necessary to provide interventions to improve the skill of buttoning clothes on children with ID. Using single case A-B design, this study evaluates whether… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Untuk anak penyandang tunarungu dengan keterbatasan pendengaran, teknik pembelajaran physiscal prompts, verbal, modeling, dan gestur yang menggunakan metode berupa rabaan atau sentuhan secara fisik akan menolong dan mempermudah mereka dalam menyerap pembelajaran (7) . Kelebihan lain dari penggunaan most-to-least prompting yakni dapat meminimalisir waktu dalam memeberikan pelatihan kepada anak, memberikan output perilaku anak dengan tingkat kesalahan yang kecil, bahkan banyak yang mampu menghasilkan anak dengan perilaku yang tergolong sangat baik atau sempurna (8) .…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Untuk anak penyandang tunarungu dengan keterbatasan pendengaran, teknik pembelajaran physiscal prompts, verbal, modeling, dan gestur yang menggunakan metode berupa rabaan atau sentuhan secara fisik akan menolong dan mempermudah mereka dalam menyerap pembelajaran (7) . Kelebihan lain dari penggunaan most-to-least prompting yakni dapat meminimalisir waktu dalam memeberikan pelatihan kepada anak, memberikan output perilaku anak dengan tingkat kesalahan yang kecil, bahkan banyak yang mampu menghasilkan anak dengan perilaku yang tergolong sangat baik atau sempurna (8) .…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penelitian ini juga sejalan dengan peneliti yang dilakukan oleh Murpratiwi dan Tjakrawiralaksana (2018) yang menyatakan bahwa perubahan perilaku melalui metode Prompting and Positive Reinforcement terbukti berpengaruh dalam peningkatan kemampuan mengancing pakaian pada anak penyandang disabilitas intelegensia (8) . Penelitian ini juga tidak jauh berbeda pada penelitian sebelumnya oleh Aidina dan Savitri (2018) yang hasil penelitiannya menunjukan bahwa Teknik Prompting and Transfer of Stimulus memberikan peningkatan bagi perilaku meminta izin pada anak usia dini sebelum ia meminjam mainan anak lain.…”
Section: Hasil Karakteristik Respondenunclassified
“…Sehingga mereka selalu membutuhkan bantuan orang lain dalam memenuhi kebutuhannya. Program bina diri atau kemampuan dalam rawat diri sendiri merupakan program yang dipersiapkan agar anak dengan gangguan autis mampu menolong diri sendiri dalam bidang yang berkaitan untuk kebutuhan diri sendiri (Murpratiwi, & Tjakrawiralaksana, 2018).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Jamaris (2018) mengungkapkan bahwa sindrom Down merupakan kelainan bawaan yang secara mudah dapat diketahui dari ciriciri fisik yang tampak dari individu penyandang kelainan ini. Seperti yang diungkapkan oleh Nevid et al (2014) bahwa anak sindrom Down memiliki tanda khas, seperti: wajah bulat dan lebar, hidung datar, mata terlihat sipit, lidah yang menonjol, tangan yang kecil dan berbentuk segi empat dengan jari-jari pendek, serta ukuran tangan dan kaki yang kecil dibandingkan keseluruhan tubuh lainnya (Dekker et al, 2018;García-Villamisar et al, 2019;Murpratiwi & Tjakrawiralaksana, 2018).…”
unclassified