2018
DOI: 10.25273/jipm.v6i2.2180
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Proses Berpikir Kreatif Mahasiswa dalam Pengajuan Masalah Matematika Ditinjau dari Perbedaan Gender

Abstract: <p class="JRPMAbstractBody"><span lang="IN">Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses berpikir kreatif mahasiswa dalam pengajuan masalah matematika ditinjau dari perbedaan gender. Subjek penelitian ini adalah 2 mahasiswa laki-laki dan 2 mahasiswa perempuan dari Prodi. TI – STMIK Akakom Yogyakarta. Subjek dipilih dengan cara <em>purposive sampling</em> dari mahasiswa yang telah mengikuti perkuliahan Matematika Diskrit. Instrumen utama penelitian ini adalah peneliti sendiri, sed… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(3 citation statements)
references
References 3 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Pengajuan masalah adalah aktivitas sintetis dan tugas divergen yang pada dasarnya memiliki banyak jawaban (Kojima dkk., 2013). Pengajuan masalah dapat diartikan sebagai perumusan atau pembentukan soal atau pertanyaan soal dari sebuah situasi (informasi) yang telah disediakan (Arvianto, 2018). Pengajuan masalah dipandang sebagai aktivitas penting dalam pendidikan matematika.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pengajuan masalah adalah aktivitas sintetis dan tugas divergen yang pada dasarnya memiliki banyak jawaban (Kojima dkk., 2013). Pengajuan masalah dapat diartikan sebagai perumusan atau pembentukan soal atau pertanyaan soal dari sebuah situasi (informasi) yang telah disediakan (Arvianto, 2018). Pengajuan masalah dipandang sebagai aktivitas penting dalam pendidikan matematika.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Gender dapat didefinisikan sebagai perbedaan peran, atribut, sikap tindakan atau perilaku, yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat yang di anggap masyarakat pantas untuk lali-laki dan perempuan (Irfan, 2013). Menurut Arvianto (2018), gender merupakan jenis kelamin bawaan lahir yang dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya serta karakteristik yang membedakan antara individu-individu. Dipertegas Mubeen (2013) bahwa anak laki-laki berbeda dari anak perempuan dalam pencapaian prestasi, sehingga gender harus menjadi perhatian penting bagi pendidik dalam mendesain model pembelajarannya.…”
Section: Genderunclassified
“…Sehingga dari penelitian proses berpikir kreatif siswa bergaya kognitif impulsif dan reflektif dalam mengajukan masalah yang telah dilakukan menunjukkan bahwa siswa yang mempunyai gaya kognitif reflektif cenderung lebih kreatif dalam mengajukan masalah dari pada siswa yang mempunyai gaya kognitif impulsif. Penelitian tentang proses berpikir kreatif dalam mengajukan masalah matematika juga dilakukan oleh Arvianto (2018). Penelitian yang membahas tentang proses berpikir kreatif mahasiswa dalam mengajukan masalah ditinjau dari perbedaan gender, hasil penelitian menunjukkan bahwa proses berpikir kreatif mahasiswa laki-laki dan perempuan tidak memiliki perbedaan yang signifikan dalam tahap persiapan, akan tetapi terdapat perbedaan pada tahap inkubasi, iluminasi, dan verifikasi.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified