Saat ini di Indonesia, terjadi penurunan pasokan sumber energi dan kelangkaan bahan bakar minyak. Oleh karena itu, kebutuhan akan sumber energi alternatif bernilai ekonomis serta ramah lingkungan semakin penting. Biogas merupakan solusi energi alternatif yang andal yang dapat dihasilkan dari bahan organik seperti kotoran ternak, daun kering, sampah organik dari pasar, air limbah domestik, industri makanan, dan lainnya. Jenis biomassa atau limbah yang berbeda menghasilkan jumlah biogas yang beragam. Dalam penelitian ini, bahan baku biogas terdiri dari campuran limbah cair industri tahu dan kotoran sapi. Komposisi utama dari biogas, yaitu (CH4) metana (50 – 70%), (CO2) karbon dioksida (25 – 45%), sejumlah kecil (H2) hidrogen, (N2) nitrogen, dan (H2S) hidrogen sulfida. Pemanfaatan biogas masih belum optimal karena masih mengandung gas pengotor seperti CO2 dan H2S yang dapat menyebabkan berkurangnya nilai kalor, korosif, dan beracun. Untuk mengatasi masalah ini, dapat dilakukan dengan melakukan pemurnian pada biogas. Pemurnian biogas dilakukan melalui metode absorpsi dengan menggunakan absorber MEA pada kolom isian. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah pengaruh konsentrasi MEA dan laju alir biogas terhadap peningkatan kandungan CH4. Hasil penelitian paling optimal dicapai pada konsentrasi MEA sebesar 2,5M dengan laju alir sebesar 0,6 liter/menit, menghasilkan kandungan CH4 sebesar 87,94%.