Banyak tenaga kesehatan profesional yang mengalami burnout selama pandemi Coronavirus diseases-19 , termasuk psikiater sebagai pemberi layanan kesehatan jiwa. Meningkatnya jumlah kasus, konsulan, rujukan, serta keterbatasan sumber daya membuat karakteristik kerja psikiater penuh tekanan dan menurunkan kualitas kehidupan profesional psikiater. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi karakteristik pekerjaan dan kualitas hidup profesional psikiater selama pandemi COVID-19. Responden dalam penelitian ini berjumlah sepuluh orang psikiater anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) cabang Malang yang bertugas dalam pelayanan klinis selama pandemi COVID-19 dan dipilih menggunakan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi interpretatif dengan metode wawancara mendalam. Didapatkan dua tema terkait karakteristik pekerjaan psikiater selama pandemi COVID-19, yaitu peran penting dalam mendukung kesejahteraan pasien, keluarga pasien, staf tenaga kesehatan lain yang berisiko, dan masyarakat, serta dualitas tanggung jawab menghadapi masalah neuropsikiatri maupun kondisi medis umum. Didapatkan tiga tema terkait kualitas hidup psikiater selama pandemi COVID-19, yaitu dilema antara hak atas keselamatan dan tanggung jawab, kepuasan kerja, serta kelelahan dalam bekerja. Kesimpulannya, karakteristik kerja psikiater selama pandemi COVID-19 cukup kompleks karena memainkan peran penting bagi pasien dan keluarganya, tenaga kesehatan lain, masyarakat, serta menghadapi dualitas tanggung jawab. Kualitas hidup psikiater selama pandemi COVID-19 dipengaruhi oleh dilema antara tanggung jawab dan hak atas keselamatan. Psikiater menemukan rasa kepuasan, walaupun secara umum kepuasan kerja menurun karena tidak bisa melakukan pelayanan maksimal. Meningkatnya rasa cemas, menurunnya kepuasan kerja, serta peningkatan beban kerja menimbulkan kelelahan pada psikiater, sehingga menurunkan kualitas hidup profesional psikiater.