Self-efficacy pasien lupus perlu ditingkatkan agar individu memiliki keyakinan dalam mendukung penerimaan terhadap keadaan sakit yang dialaminya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi psikoreligi terhadap self-efficacy pasien lupus di Yayasan Kupu Parahita Indonesia. Penelitian dilakukan dengan metode kuasi eksperimental tanpa kelompok kontrol dengan desain one-group pretestposttest design. Sebanyak 16 sampel pasien lupus di Yayasan Kupu Parahita Indonesia dipilih acak atau simple random sampling, yang selanjutnya disesuaikan dengan kriteria yang telah ditentukan, kuesioner pengukur self-efficacy yang digunakan yaitu kuesioner General Self-Efficacy (GSE). Terapi psikoreligi yang diberikan dalam penelitian ini yaitu dengan menonton rangkaian video terapi berdurasi 28 sampai 30 menit seminggu sekali selama sebulan. Analisis statistik yang digunakan yaitu uji t berpasangan dengan α = 0,05. Hasil rerata self-efficacy (skor GSE) sebelum dan sesudah terapi adalah 28,25+1,81 dan 33,06+3,39 (p = 0,000). Dapat disimpulkan bahwa terapi psikoreligi efektif dalam meningkatkan self-efficacy pasien lupus. Hasil ini dapat dijadikan dasar terapi alternatif untuk meningkatkan self-efficacy pasien lupus dalam menghadapi sakitnya.