Sampah lautan merupakan masalah penting karena berakibat langsung pada lingkungan dan kesehatan masyarakat. Pengelolaan sampah yang baik sangat dibutuhkan dalam hal penanggulangan sampah pesisir. Salah satu pesisir di perbatasan Indonesia yang mengalami peningkatan sampah di lautan adalah Pulau Lengkang. Penelitian ini bertujuan untuk evaluasi kebutuhan fasilitas pengelolaan persampahan berdasarkan timbulan dan komposisi sampah. Metode penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif dengan cara timbulan dan komposisi sampah diukur dengan observasi lapangan. Sementara itu, secara kualitatif dilakukan dengan studi literatur. Sampah di Pulau Lengkang sebesar 99,92% tidak terproses yang kemudian akan berakhir di laut. Rata-rata jumlah sampah di perairan laut Pulau Lengkang berjumlah 19,5±3,7 kg/m 2 . Sebanyak 64% sampah yang terbuang ke laut adalah sampah plastic dan sisanya terdiri dari kertas/kardus, karet, dan kayu. Sampah yang terkelola biasanya ditimbun secara ilegal dan dikumpulkan di tempat penampungan sementara (TPS) dan kemudian dibakar. Permasalahan tersebut harus diselesaikan dengan melakukan perencanaan dari sumber, pengumpulan, dan pengangkutan, hingga diproses di tempat pemrosesan akhir (TPA).