Kasus lesi endo-perio merupakan kasus yang sering ditemui dalam praktek kedokteran gigi. Hubungan antara penyakit pulpa dan periodontal (lesi endo-perio) pertama kali dikemukakan oleh Simring dan Goldberg pada tahun 1964. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menjelaskan tentang hubungan lesi endo-perio dan penatalaksanaannya. Lesi endoperio disebabkan oleh adanya inflamasi pada area pulpa dan jaringan periodontal secara bersamaan pada satu gigi. Keterkaitan pulpa dan jaringan periodonsium melalui jalur anatomi dan non-fisiologis. Jalur secara anatomis melalui foramen apikal, kanal lateral dan tubulus dentin, sedangkan jalur non-fisiologis seperti perforasi iatrogenik, trauma, fraktur gigi vertikal, perawatan periodontal yang tidak adekuat, dan lainnya. Perawatan lesi endo-perio bertujuan menghilangkan inflamasi pada area pulpa dan jaringan periodontal. Pemeriksaan secara komprehensif diperlukan, meliputi pemeriksaan klinis dan radiograf yang dapat membantu dalam menegakkan diagnosis melalui tanda dan gejala klinis serta mengklasifikasikan lesi endo-perio sehingga perawatan yang tepat dapat dilakukan. Pemeriksaan tanda dan gejala klinis dalam menentukan diagnosa lesi endo-perio penting dilakukan untuk menentukan perawatan yang tepat.