Purwarupa Penyiraman Otomatis Dengan Arsitektur MQTT Dan Logika Fuzzy Sugeno Untuk Meningkatkan Keefektifan Manajemen Penyiraman Tanaman (Studi Kasus : Itera)

Abstract

ITERA merupakan kampus dengan slogan smart, friendly and forest campus. Kampus hijau (forest campus) dapat diwujudkan dengan melakukan penyiraman secara rutin pada tanaman. Ketika penyiraman tanaman tersebut tidak mencukupi maka tanaman akan layu dan mati, namun air yang berlebihan juga menyebabkan tanaman tidak dapat tumbuh karena terjadi pembusukan pada akar tanaman. Sistem penyiraman otomatis yang dapat memantau kondisi lingkungan tanaman dengan menggunakan protokol MQTT dapat dirancang sebagai sistem yang dapat memantau kondisi lingkungan tanaman secara jarak jauh dan waktu nyata. Sistem ini dibuat menggunakan sensor DHT11 yang berfungsi untuk membaca suhu dan juga sensor YL-69 yang berfungsi untuk membaca kelembaban tanah. DHT11 membaca suhu dengan nilai antara 0 – 50 C dengan rata-rata nilai error 2.22 %. Semakin tinggi nilai output sensor suhu maka suhu akan semakin panas, apabila nilai output sensor suhu semakin rendah maka suhu akan semakin dingin. Untuk sensor YL-69 dapat membaca nilai dari kelembaban tanah yang memiliki rentang antara 0 – 1023 dengan rata-rata nilai error 11.09%. Semakin tinggi nilai output sensor kelem- bapan tanah maka kondisi tanah akan semakin kering, apabila nilai output sensor kelembaban tanah semakin rendah maka kondisi tanah semakin lembap. Sensor tersebut dikirim menuju server oleh mikrokontroler ESP32s. Pengiriman data menggunakan modul Wi-Fi ke server Node-RED. Data dari hasil pembacaan sensor diolah dengan metode fuzzy logic Sugeno untuk mendapatkan keluaran jenis penyiraman memiliki nilai rata-rata error 0.573728 %, semua data pada server ditampilkan pada web server dashboard Node-RED dalam bentuk teks, grafik dan juga kondisi waktu nyata.

Penyiraman Otomatis dan System Monitoring Bibit Kelapa Sawit Menggunakan Metode Fuzzy Sugeno

“…Penelitian yang dilakukan oleh Wijaya, dkk (2020) tentang Purwarupa Penyiraman Otomatis Dengan Arstitektur MQTT Dan Logika Fuzzy Sugeno Untuk Meningkatkan Keefektifan Manajemen Penyiraman Tanaman. Dari hasil pengujian yang dilakukan menggunakan metode fuzzy sugeno untuk melakukan penyiraman mendapatkan rata-rata error sebesar 0.573728%, serta dapat dipantau melalui website [11]. Penelitian yang dilakukan oleh mahfuddin, dkk (2023) tentang Protoype Sistem Penyiram Lahan Perkebunan Kangkung Otomatis Berbasis Internet of Things dengan Logika Fuzzy Sugeno.…”

“…Metode ini menghasilkan solusi crisp dengan mengambil nilai rata-rata tertimbang dari nilai konstan untuk setiap kategori keanggotaan dalam sistem fuzzy. Hasilnya adalah nilai numerik yang menunjukkan lama waktu penyiraman yang sesuai, yang didasarkan pada tingkat keanggotaan konstan dalam himpunan fuzzy yang telah ditenagai, Pada tahap defuzzifikasi mengggunakan rumus weight average dari tiap klarifikasi menggunakan persamaan (11). Gambar 9 merupakan halaman tabel, pada halaman ini pengguna dapat melihat history data input dan output, pada halaman tabel pengguna dapat melihat history data berdasarkan tanggal, pada halaman ini juga terdapat fungsi ekspor.…”