Dari sudut pandang sistem kelistrikan, sistem bangunan pintar dapat dilihat sebagai integrasi jaringan listrik microgrid yang menghubungkan sistem PLTS, sistem penyimpan energi, dan distribusi beban listrik pada bangunan. Kondisi operasi microgrid perlu dievaluasi dan dioptimasi agar dapat mencapai kinerja yang andal, tetapi tetap efisien. Makalah ini mengembangkan pemodelan manajemen energi untuk optimasi microgrid pada sistem bangunan cerdas. Sumber daya yang terhubung pada microgrid terdiri atas sistem PLTS, sistem baterai, dan listrik dari jaringan publik. Dilakukan skenario kombinasi beban listrik yang terdiri atas beban pencahayaan, beban pompa air, dan beban pendinginan bangunan. Optimasi dilakukan berdasarkan estimasi Self Consumption (SC) dan Self Sufficiency (SS) antara daya yang dihasilkan sistem PLTS dan kebutuhan beban yang bervariasi. Dari simulasi sebelum dilakukan optimasi diperoleh hasil yaitu persentase SC sebesar 63,2% dan persentase SS sebesar 96,32%. Setelah dilakukan optimasi manajemen energi, persentase sistem SC menjadi 84,68% dan SS menjadi 83,27%. Dari hasil optimasi tersebut, terlihat bahwa banyaknya energi yang dapat dimanfaatkan dari sistem PLTS menjadi meningkat dan microgrid bekerja lebih optimal.