Kualitas hidup merupakan pemahaman seseorang dalam kehidupan, berbudaya, sistem nilai dimana seseorang berada, tujuan hidup, harapan, standar dan hal lainnya yang terkait. Kualitas hidup ditentukan oleh keseimbangan aspek fisik, mental, sosial dan lingkungan. Menjadi mahasiswa adalah transisi menuju dewasa dan mengembangkan jati diri berdasarkan keterampilan dan pengalaman. Berbagai faktor baik kegiatan akademik maupun aktivitas sehari-hari, termasuk pandemi COVID-19 yang berlangsung sejak awal tahun 2020, diduga dapat mempengaruhi kualitas hidup mahasiswa. Di Indonesia, penelitian mengenai kualitas hidup mahasiswa masih terbatas. Penelitian descriptive potong lintang ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dari kualitas hidup mahasiswa Fakultas Kedokteran di Universitas Tarumanagara (FK UNTAR) Jakarta. Responden direkrut secara konsekutif dari mahasiswa FK UNTAR angkatan 2018, 2019 dan 2020. Data dikumpulkan melalui pengisian kuisioner WHOQOL-BREF secara daring, dan diolah dengan metode deskriptif. Dari 132 responden, 71 mahasiswa (53,8%) menilai kualitas hidupnya “baik” dan 21 mahasiswa (15,9%) “sangat baik”; skor tertinggi dan terendah pada aspek lingkungan (rerata=76,0 simpang baku=12,8) dan aspek psikologis (rerata=66,0 simpang baku=17,3). Kualitas hidup baik didapatkan pada laki-laki maupun perempuan, rata-rata usia 19 tahun, IPK berkisar 3, pada mereka yang tinggal sendiri di hostel/kost dengan uang saku antara Rp 1.000.000–Rp 5.000.000 sebelum pandemi ataupun yang tinggal di rumah bersama keluarga dengan uang saku <Rp 500.000 selama pandemi, menerapkan pola hidup tidak merokok ataupun mengkonsumsi alkohol, lama tidur ±7 jam, olahraga <3x seminggu dengan durasi <30 menit, dan tidak memiliki riwayat penyakit. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana pengaruh pelbagai faktor terhadap kualitas hidup mahasiswa kedokteran.