AbstrakTelah dilakukan pencangkokan monomer stirena pada film ETFE dengan teknik iradiasi awal. Penelitian dilakukan dengan cara meradiasi film ETFE dengan sinar-γ pada variasi dosis total radiasi dari 2,5 sampai 12,5 kGy dan variasi laju dosis dari 1,3 sampai 1,9 kGy/jam. Kemudian kopolimer teriradiasi dicangkok menggunakan monomer stirena dalam berbagai pelarut etanol, 2-propanol, dan toluena dengan variasi konsentrasi dari 20 sampai 70% volume, suhu pencangkokan dari 50 sampai 90 o C, dan waktu pencangkokan dari 2 sampai 12 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persen pencangkokan meningkat dengan meningkatnya dosis total radiasi dan menurunnya laju dosis radiasi. Diperoleh kondisi optimum percobaan pada dosis total 10 kGy, laju dosis 1,9 kGy/jam, pelarut 2-propanol, stirena 40% volume, waktu pencangkokan 4 jam, dan suhu pencangkokan 70 o C.
AbstractSynthesis of Fuel Cell Membrane: Copolymerization of Styrene on ETFE Film by Grafted pre-Irradiation. Preirradiation Grafting styrene monomer on ETFE film has been prepared. Research has been performed by γ-ray radiation at various total dose from 2.5 -12.5 kGy and various dose rate from 1.3 -1.9 kGy/hour. Irradiated copolymer is then grafted by styrene monomer in various solvent: ethanol, 2-propanol, and toluene, various concentration from 20 -70% volume, various temperature from 50 -90 o C, and various grafting time from 2 -12 hours. The results showed that percent of grafting is increase with increase of total dose and decrease of rate dose. The optimum experiment conditions are obtained at total dose 10 kGy, dose rate 1,9 kGy/hour, 2-propanol solvent, 40% volume styrene, 4 hours grafting time, and 70 o C grafting temperature.
Keywords: grafted pre-irradiation, fuel cell, ETFE Film
PendahuluanSel bahan bakar (fuel cell) adalah salah satu sumber energi listrik yang ramah lingkungan. Alat ini bekerja dengan cara mereaksikan hidrogen dan oksigen untuk menghasilkan listrik dengan hasil samping air. Teknologi sel bahan bakar yang sekarang tengah diupayakan adalah pembuatan sel bahan bakar secara langsung, artinya bahan bakar hidrokarbon bisa langsung digunakan tanpa harus melalui suatu reformer. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat media membran penukar proton [1].Membran yang dimaksud menjadi komponen yang sangat penting dalam polymer electrolyte membrane fuel cell (PEMFC). Hal tersebut dimungkinkan karena peran komponen ini dalam menahan umpan (gas H 2 ) dan menjadi sarana transportasi ion hidrogen yang dihasilkan oleh reaksi anoda menuju katoda sehingga reaksi katoda yang menghasilkan energi listrik dapat terjadi. Saat ini membran yang digunakan terbuat dari fluoro-polimer, yaitu politetrafluoroetilena (PTFE), dengan rantai cabang mengandung gugus asam sulfonat dan dikenal dengan nama dagang Nafion ® . Kemampuan Nafion ® untuk menahan gas H 2 dan menghantar proton sudah terbukti sangat efisien. Namun, untuk mengembangkan PEMFC lebih lanjut, penggunaan terhadap bahan ini secara tekno-ekonomi menjadi kendala karena mahal dan secara teknis bahan ini masih kurang...