Sukabumi merupakan salah satu kota rawan bencana. Masyarakat yang tinggal di sekitar kota Sukabumi memerlukan informasi kebencanaan untuk membantu masyarakat menghadapi bencana. Salah satunya ialah lingkungan masyarakat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R. Syamsudin yang menggunakan informasi seputar bencana dari siaran program Radio Bunut. Radio ini memiliki program kebencanaan bagi pasien dan staf rumah sakit. Artikel ini bertujuan untuk menyajikan hasil analisis terhadap program kebencanaan bagi pasien dan staf RSUD R. Syamsudin di Radio Bunut yang terbagi menjadi tiga tahap; tahap pra bencana, saat bencana dan tahap pasca bencana. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode studi kasus. Adapun teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi dan tinjauan literatur. Berdasarkan hasil penelitian, Radio Bunut melakukan tiga tahap kegiatan kebencanaan yaitu, pra bencana (pre-event), saat bencana (event), dan tahap pasca bencana (post-event). Pada tahap pra bencana, radio melakukan edukasi, sosialisasi dan simulasi bencana. Kegiatan edukasi berupa pengenalan potensi bencana, sedangkan sosialisasi yaitu informasi pra bencana, dan simulasi bencana berupa pelatihan langsung menghadapi bencana. Dalam kegiatan saat bencana, Radio Bunut melakukan tanggap darurat berupa pengarahan dan praktik Standar Operasional Prosedur (SOP) siaga bencana, dan pengenalan informasi jalur evakuasi. Kegiatan pasca bencana, radio melakukan pemulihan kembali (recovery) dan evaluasi. Program pemulihan kembali dalam bentuk kegiatan siaran on air dan off air untuk menghibur korban bencana. Pada kegiatan evaluasi, radio menganalisis tujuan, target, dan keberhasilan program pasca bencana dan saat bencana yang dilakukan. Radio Bunut sebagai media komunikasi kebencanaan telah konsisten menyiarkan informasi bencana pada pasien dan staf rumah sakit.