Ragam Teknik Dan Bahankerajinan Tangan Sebagai Sumber Belajar Seni Budaya Dan Prakarya Sekolah Dasar

Abstract

Abstract:The study aims at describing a variety of handicraft techniques and materials which exist in Malang. This study employed qualitative descriptive approach. The subject of this study was handicraft home industry in Malang. The data collection of this study obtained by conducting observation, documentation, and interviews. The results indicated that (1) home industry of handicraft in Malang is feasible to be utilized as a learning resource in elementary school. In addition, the variety of technique of making handicrafts noted within this study are wickerworking, carving, sewing, tie, stringing-beading, application, embroidering, batik, folding, clay crafting, spinning, rotating, printing, screen printing, painting, scratching and lathing. (2) The variety of handicrafts materials selected or used is in the form of natural and artificial materials such as clay, katu, corn husk, cloth, plastic, and paper.Keywords: technique, handicraft materials, learning resources, arts, and culture, elementary school Abstrak: Penelitian bertujuan mendeskripsikan: ragam teknik, dan bahan kerajinan tangan di Kota Malang. Pendekatan deskriptif kualitatif. Subyek home industri kerajinan tangan di Malang. Pengumpulan data: observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil: (1) pada produk home industri kerajinan tangan yang ada di Kota Malang dapat dipelajari sebagai sumber belajar di SD. Ragam

Peran Guru dalam Menanamkan Jiwa Kreatif dan Inovatif Berwirausaha Peserta Didik melalui Pembelajaran Prakarya di Sekolah Dasar

“…Susanto, (dalam Malik 2020) memaparkan Seni Budaya dan Prakarya mempunyai fungsi dan tujuan untuk mengembangkan keahlian, sikap, dan antusias dalam berkarya sehingga nantinya diharapkan dapat tercipta generasi yang berjiwa kreatif dan mampu untuk menghadapi tuntutan era globalisasi. Adapun pendapat lain mengenai prakarya atau kerajinan tangan adalah kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (Sumanto et al, 2015). Ketika pembelajaran prakarya dilaksanakan, pembuatan produk kerajinan berdasarkan tema tertentu.…”

Kreativitas Siswa Kelas X Dalam Berkarya Seni Rupa Di Ma Al Mahrusiyah Kota Kediri

“…Jadi bilamana ada tugas maka siswa diberi yang bersifat esai, bukan praktik, serta waktu menyelesaikan saat pelaksanaan belajar-mengajar, kalaupun ada yang belum selesai dilanjutkan pada pertemuan berikutnya, artinya tugas sekolah tidak dibawah pulang ke pondok. Saat kembali ke pondok para siswa harus kembali fokus pada hafalan dan lain-lainnya (7). Menengok kembali ke persoalan di atas, terlepas dari banyaknya aktivitas siswa yang harus pandai membagi diri untuk belajar penuh waku mendalami ilmu pengetahuan agama islam dan ilmu pengetahuan umum utamanya seni budaya, perlu menjadi perhatian bahwa memang ada ketimpangan saat guru yang bukan dari dasar rumpun bidang seni, lalu mengajar seni, pemahamannya akan berbeda, apabila para siswa dipertemukan langsung dengan guru yang sesuai rumpun bidang seni.…”

Woven Bracelet Training with Economic Value in LPK Children TK II Pontianak

“…Waktu praktek membutuhkan waktu yang cukup lama, itu sebabnya slide show presentasi hanya ditampilkan sedikit karena lebih efektif jika kegiatan langsung pada inti kebutuhan yaitu latihan menganyam gelang. Suatu penelitian menyatakan bahwa jenis kerajinan tangan merupakan suatu bentuk keahlian yang tak lekang oleh inovasi dan kterampilan yang dimiliki setiap pengrajin, oleh karena itu kerajinan anyaman memiliki pasar tersendiri karena keunikan dan bernilai seni tinggi dari setiap karya yang dihasilkan [7]. Secara produksi, usaha anyaman mampu menunjang keberhasilan usaha bisnis dalam berbagai kesempatan untuk menjadi pelaku bisnis dengan tingkat keberhasilan yang tidak perlu diragukan karena banyak masyarakat dunia yang mampu untuk menghargai asil karya seni yang ditampilkan dalam sebuah produk [8].…”