Rancang Bangun Aplikasi Pembelajaran Alat-Alat Optik Berbasis Augmented Reality

Abstract

<p><em>Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata yang telah di aplikasikan dalam android. Augmented Reality banyak digunakan dalam berbagai bidang salah satunya sebagai sarana pendidikan untuk siswa dalam membuat media pembelajaran yang lebih objektif dan efisien saat dalam kelas maupun diluar kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun sebuah sistem Aplikasi Media Pembelajaran Alat-Alat Optik Berbasis Augmented Reality Pada Siswa SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan wawancara. </em><em>Aplikasi di buat menggunakan pemograman unity, blender dan android. Unity dan blender di gunakan untuk admin dan android di gunakan untuk pengguna. Penelitian ini menghasilkan sebuah sistem Aplikasi Media Pembelajaran Alat-Alat Optik Berbasis Augmented Reality yang dapat digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.</em></p>

Perancangan Aplikasi Layanan Jasa Reparasi Alat Elektronik Dengan Metode Object Oriented Analysis Design (Ooad) Berbasis Web

“…Priyanto (2017) membuat aplikasi perbaikan alat elektronik berbasis web yang menggunakan pendekatan iteratif. Aplikasi ini menggunakan PHP dan MySQL untuk mengelola data pelanggan, teknisi, perbaikan, dan laporan [7]. Hidayat & Supriyono (2021) menggunakan OOAD untuk membuat sistem informasi untuk perbaikan alat elektronik.…”

Tinjauan Literatur Sistematis: Perkembangan Penggunaan Teknologi Augmented Reality (AR) Pada Pembelajaran Fisika

“…Topik penelitian yang banyak digunakan untuk diteliti oleh para peneliti yaitu mengenai; pengembangan sebesar 52,8% , kemudian disusul oleh penerapan dalam pembelajaran sebesar 38,5%, analisis sebesar 7,5% dan lainnya 3,8%. Topik penelitian terkait pengembangan memuat tentang pengembangan bahan ajar menggunakan AR disampaikan oleh (Astra and Saputra, 2018;Bakri et al, 2018;Chaeranti et al, 2018;Permana et al, 2019;Putri et al, 2019;Siahaan et al, 2019;Ibisono and Achmadi, 2020;Khunaeni et al, 2020;Purwandari et al, 2021;Suprapto et al, 2021;Burhendi, 2022;Fortuna et al, 2022;Ilhamsyah et al, 2022;Kwuta et al, 2022); Pengembangan media pembelajaran dilakukan penelitian oleh (Siswarana and Djuniadi, 2017;Ismail et al, 2019;Nasir et al, 2019;Sumardani et al, 2019;Affriyenni et al, 2020;Apriliani et al, 2020;Dewi and Anggaryani, 2020;Kurniawati et al, 2020;Suprapto et al, 2020;Ali et al, 2021;Aryanta, 2021;Hyder et al, 2021;Oktaviani et al, 2021;Rohmaniyah and Wiyatmo, 2021;Wibowo et al, 2021;Zafeiropoulou et al, 2021;Ariama and Burhendi, 2022;Eddy and RA, 2022;Fortuna et al, 2022;Simaremare et al, 2022;Volioti et al, 2022;Wamepa et al, 2022;Wulandari et al, 2022;…”