Tahu merupakan produk makanan khas Indonesia yang populer dan memiliki berbagai variasi olahan. Namun banyak usaha pembuatan tahu masih menggunakan teknologi sederhana, sehingga menghasilkan limbah dengan kandungan yang tinggi. Limbah tersebut dapat menyebabkan pencemaran pada lingkungan, terutama jika limbah tahu dibuang secara langsung ke sungai tanpa pengolahan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka pada penelitian ini dikembangkan sebuah prototipe alat sistem filtrasi air limbah tahu dengan menggunakan mikrokontroler Arduino Mega. Prototipe ini dilengkapi dengan sensor turbidity untuk mengukur kekeruhan air limbah, sensor pH untuk mengukur tingkat keasaman, dan sensor MQ-135 untuk mendeteksi konsentrasi gas CO2 yang dilepaskan oleh limbah cair tahu. Kalibrasi sensor dilakukan dengan membandingkan sistem yang dirancang dengan alat ukur standar yaitu Turbidity Meter, pH Meter, dan Gas Analizer. Pengumpulan data dilakukan dengan membandingkan hasil sebelum limbah air tahu di filter dan sesudah di filter. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis yang telah dilakukan, ditemukan penurunan kadar tingkat kekeruhan, tingkat asam-basa, dan kadar gas CO2 yang dikeluarkan. Untuk kekeruhan, terjadi penurunan dari nilai awal 700 NTU menjadi sekitar 150 NTU. Sementara itu, untuk tingkat keasaman, terjadi perubahan dari sekitar 3.50 menjadi sekitar 4.0, perubahan ini tidak terlalu signifikan. Adapun untuk kadar gas CO2 yang dikeluarkan, terjadi penurunan dari sekitar 150 ppm menjadi sekitar 75 ppm.