Rancang Bangun Tsunami Pods Sebagai Tempat Evakuasi Sementara (TES) Untuk Mewujudkan Wilayah Tangguh Bencana

Rifqi, Mirza Ghulam; Amin, Mohammed; Sandi, Enes Ariyanto

doi:10.35313/potensi.v21i2.1670

Cited by 2 publications

(2 citation statements)

References 4 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Order By: Relevance

“…Dalam kejadian tsunami, jatuhnya korban dikarenakan terlambat menyelamatkan diri yang disebabkan terlambatnya early warning yang diinformasikan pihak terkait dan ketersediaan infrastruktur Tempat Evakuasi Sementara (TES) yang minim [13] Pemerintah kota Padang belum memiliki kepastian dalam menentukan gedung yang memadai untuk tempat dan jalur evakuasi vertikal. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian untuk memeriksa kelayakan existing building yang ada di kota Padang terhadap pengaruh beban gempa dan tsunami serta membuat Peta evakuasi vertikal terhadap tsunami [14].…”

Section: A Pendahuluanunclassified

Evaluasi Struktur Gedung Sentra Rendang Terhadap Beban Gempa Dan Tsunami Sebagai Shelter

Sahputra

Nasmirayanti

Imani³

et al. 2023

RTJ

View full text Add to dashboard Cite

Kota Padang di Sumatera Barat merupakan salah satu wilayah di Indonesia dengan risiko gempa bumi dan tsunami yang tinggi. Persisir pantai Kota padang berapa di bagian barat yang berhadapan dengan zona sumber gempa bumi Megathrust. berdasarkan hal tersebut, bangunan publik yang berada di kawasan pesisir pantai harus dirancang kuat terhadap beban gempa dan tsunami. Selain dari fungsi bangunan dirancang sebagai tempat pelayanan publik juga bisa dijadikan tempat perlindungan bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan elemen struktur gedung terhadap beban gempa dan tsunami, serta kinerja struktur ditinjau dari displacement dan story drift. Pendekatan yang digunakan untuk memperhitungkan beban lateral yang bekerja pada struktur bangunan, yaitu analisis secara statik ekuivalen dan analisis dinamik respon spektrum dengan menggunakan program ETABS. Hasil dari penelitian ini adalah struktur kolom tidak kuat terhadap beban yang bekerja baik beban gempa maupun beban tsunami. Sedangkan pada struktur balok, balok induk tipe B1 dan tipe B1-2 pada posisi lantai 1 tidak kuat terhadap beban gempa yang bekerja. Berdasarkan tinjauan kinerja struktur displacement pada arah X dan arah Y akibat beban gempa tidak memenuhi syarat SNI-1726-2019 Pasal 7.12.1.1. Gedung sentra rendang tidak aman dijadikan tempat perlindungan bencana.

show abstract

Section: A Pendahuluanunclassified

Evaluasi Struktur Gedung Sentra Rendang Terhadap Beban Gempa Dan Tsunami Sebagai Shelter

Sahputra

Nasmirayanti

Imani³

et al. 2023

RTJ

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…The Temporary Emergency Shelter (TES) serves as a temporary facility for disaster response, enabling the timely detection and rescue of those affected by the disaster. Once the critical period has elapsed, individuals can be relocated to the Final Evacuation Site (TEA) [8]. TES is also a form of tsunami disaster risk management [9].…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

Tsunami Hazard Mapping and Evacuation Path Determination using field Survey and Geographical Information Systems at Widarapayung Wetan, Cilacap

Destrayanti,

Fatmasari,

Utaminingtyas

et al. 2023

E3S Web Conf.

View full text Add to dashboard Cite

In 2006, a tsunami hit Pangandaran, and its effects were felt in Cilacap. There were 664 fatalities, 498 injuries, and 55 million dollars in damages, and 1623 homes were destroyed or severely damaged due to the tsunami. Furthermore, the village of Widarapayung was among those devastated by the tsunami, which reached a height of up to 5 meters and claimed the lives of 12 people. In addition, Widarapayung is a popular tourist destination and one of the venues for 2019’s professional surfing events. Therefore, disaster prevention measures are essential to lessen the impact of disasters and save lives. The objective of this study is to assess the vulnerability of the Widarapayung Wetan area to a tsunami and make recommendations for evacuation routes and regional infrastructure development to reduce casualties and damage. This research utilized COMCOT to model the megathrust segment with a possible magnitude of 8.7, with worst-case values acquired from the catalog PuSGeN 2017. Additionally, the data on topography and bathymetry collected by DEMNAS and BATNAS are utilized in this investigation. The modeling results indicated a 50-minute arrival time for the tsunami waves, a maximum run-up height of 14-18 meters, and a submerged area of roughly 4.57 km2. In addition, the most effective evacuation routes were determined by combining the outcomes of field surveys and Geographic Information System simulations. This research will provide local governments with helpful information for making informed decisions about infrastructure and spatial development in the future.

show abstract

Rancang Bangun Tsunami Pods Sebagai Tempat Evakuasi Sementara (TES) Untuk Mewujudkan Wilayah Tangguh Bencana

Cited by 2 publications

References 4 publications

Evaluasi Struktur Gedung Sentra Rendang Terhadap Beban Gempa Dan Tsunami Sebagai Shelter

Evaluasi Struktur Gedung Sentra Rendang Terhadap Beban Gempa Dan Tsunami Sebagai Shelter

Tsunami Hazard Mapping and Evacuation Path Determination using field Survey and Geographical Information Systems at Widarapayung Wetan, Cilacap

Contact Info

Product

Resources

About