. The purpose of this study is to determine the practicality of learning model "PRODUKSI" to the process of learning execution and student learning activities. The research method used is experiment with one-shot case study design. The location of the research is at SMAN 2 Bojonegoro and the research sample is chosen by purposive sampling. Data were collected through observation and then analyzed based on data characteristic with descriptive qualitative and quantitative descriptive. The results showed that: 1) PRODUKSI learning model can be implemented and successfully support communicative project-based physics learning, and 2) learning activities during the implementation of PRODUKSI model involves project activity and communicative learning, where each learning activity emphasizes on the realization: student-centered learning, social interaction and collaboration among students, creative freedom and independence to students, as well as an active and interactive learning environment.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kepraktisan model pembelajaran "PRODUKSI" terhadap keterlaksanaan pembelajaran dan aktivitas belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain one-shot case study. Lokasi penelitian adalah di SMAN 2 Bojonegoro dan sampel penelitian dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui observasi dan kemudian dianalisis berdasarkan karakteristik data dengan deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) model pembelajaran PRODUKSI dapat dilaksanakan dan berhasil mendukung pembelajaran fisika komunikatif berbasis proyek, dan (2) aktivitas belajar selama penerapan model pembelajaran PRODUKSI melibatkan aktivitas proyek dan pembelajaran komunikatif, di mana setiap aktivitas belajarnya menekankan pada terwujudnya: pembelajaran berpusat pada siswa, interaksi sosial dan kolaborasi antar siswa, kebebasan dan kemandirian berkreasi pada siswa, serta suasana belajar aktif dan interaktif.2017 Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains. All rights reserved
PendahuluanBelajar adalah proses aktif membangun hubungan konseptual antara pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada (Glynn et al., 1994(Glynn et al., : 1060. Menurut Wrench et al. (2009: 224) untuk mencapai keberhasilan optimal dalam kegiatan pembelajaran maka harus terjalin proses membangun hubungan komunikasi yang efektif antara guru dengan peserta didik. Melalui pembelajaran komunikatif, siswa akan diberi ruang untuk melakukan transfer pengetahuan sehingga dapat mewujudkan pengetahuan fisika yang semula abstrak menjadi lebih mudah dipahami.