Nilai kurs dan indeks saham di suatu negara adalah beberapa indikator yang menjadi pertimbangan para pelaku usaha, pebisnis, investor dan negara rekanan dalam menentukan langkah dan keputusan yang krusial. Nilai tukar mata uang dan indeks harga saham diklaim berhubungan dan saling mempengaruhi dimana pelemahan pada salah satu variabel seringkali direspon pula oleh pergerakan pada variabel lainnya. Hubungan dua-arah (kausalitas bivariat) ini dapat dijelaskan oleh model yang menggunakan kaidah dinamis, yaitu model deret waktu. Dalam penelitian ini, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dianalisis berdasarkan nilai return masing-masing. Data harian dari periode 5 Januari -24 Mei 2016 sebagai data training digunakan untuk membangun model Autoregressive Moving Average (ARMA) dan Vector Autoregressive (VAR), kemudian dilakukan peramalan selama 10 hari ke depan dan dibandingkan akurasinya. Diindikasikan bahwa model VAR(6) restricted lebih akurat dalam meramalkan return nilai tukar Rupiah, sementara model ARMA(2,2) lebih unggul dalam peramalan return IHSG.