Reference Values of Reticulocyte Hemoglobin Content and Their Relation With Other Indicators of Iron Status in Healthy Children

Abstract

Reticulocyte hemoglobin content (CHr) is considered an indicator of functional iron deficiency, but is understudied in children. The goals of this study are to determine the reference intervals for CHr in healthy children, and their relation with iron parameters, erythropoiesis, and individual conditions. A total of 902 children without iron deficiency, aged 1 to 11 years were analyzed in a cross-sectional study. Besides a physical examination of the subjects and a questionnaire completed by their parents, the complete blood count, serum transferrin receptor, ferritin, transferrin saturation, erythrocyte protoporphyrin, serum erythropoietin, C-reactive protein, and CHr levels were measured. Changes in CHr, iron status, and erythropoiesis at different age intervals were analyzed and linear multiple regression was used to identify the factors that determine CHr variability. Mean value obtained for CHr was 30.9±1.8 pg (P2.5-P97.5: 26.9 to 34.3 pg), but the influence of age on CHr (the values increased with age) and on the iron parameters justified the establishment of different reference ranges. In addition to age, nutritional status, hematologic measurements, reticulocytes, transferrin saturation, and erythrocyte protoporphyrin accounted for 39% of CHr variability.

Peran Reticulocyte Hemoglobin Content (Ret-He) dalam Mendeteksi Defisiensi Besi pada Anak

“…Perbedaan nilai batas ini disebabkan karena belum ada referensi baku nilai batas yang pasti pada setiap kelompok usia yang berbeda dan ditentukan dari ratarata serta nilai batas yang paling optimal untuk mancari sensitivitas dan spesifisitas yang paling tinggi pada setiap studi. 6 Selain perbedaan nilai batas RET-He, perbedaan kelompok usia pada setiap penelitian juga menjadi penyebab berbedanya nilai sensitivitas dan spesifisitas, khususnya pada studi Lorenz dkk 5 , subyek penelitian merupakan bayi prematur (usia gestasi < 32 minggu) atau berat badan lahir <1500 g pada saat usia 3-4 bulan usia koreksi. Sebuah studi lain pada tahun 2016 dilakukan untuk mengatahui nilai batas RET-He pada anak sehat berdasarkan kelompok usia, jenis kelamin dan status gizi overweight atau tidak.…”

“…Berdasarkan kelompok usia, nilai batas yang digunakan adalah dibawah persentil 2,5 menunjukkan nilai RET-He yang rendah, yaitu usia 1-2 tahun ≤25,5 pg, usia 2-5 tahun ≤ 27,3 pg, usia 6-8 tahun ≤ 27,6 pg dan usia 9-11 tahun ≤ 28,1 pg. 6 Hal Ika Maya Sandy dkk: Peran RET-He dalam mendeteksi defisiensi besi inilah yang menurut penulis menjadi dasar perbedaan nilai sensitivitas dan spesifisitas pada setiap studi.…”

“…Nilai batas yang digunakan pada studi tersebut sesuai dengan hasil studi yang menilai batas RET-He berdasarkan kelompok usia, yaitu rentang usia 6-8 tahun ≤ 27,6 pg. 6 Parameter pendukung lain berupa kadar Hb normal, yaitu 12,6 g/dL serta kadar feritin dan nilai saturasi transferin yang rendah pada pasien sebesar 9,49 ng/mL dan 5% sehingga mengkonfirmasi diagnosis DB pada kasus ini.…”

“…4,5 Identifikasi adanya DB penting untuk memulai sedini mungkin terapi besi untuk mencegah komplikasi jangka panjang ADB. [2][3][4][5][6] Secara umum diperkirakan 50% anemia disebabkan oleh DB, namun proporsinya bervariasi pada berbagai populasi dan area serta dipengaruhi oleh kondisi lokal. 2 Studi tahun 2016 terhadap anak Sekolah Dasar di Jakarta, prevalens anak yang memiliki status besi deplesi sebesar 4,3%, DB sebesar 14,8% dan ADB sebesar 1,7%.…”

“…Diharapkan RET-He dapat digunakan sebagai marker deteksi kekurangan besi yang murah, mudah dan aplikatif. 6,13 Studi kasus berbasis bukti ini bertujuan untuk mengetahui peran RET-He dalam mendeteksi DB pada anak dibandingkan dengan pemeriksaan biomarker penanda status besi lain (feritin, saturasi transferin, kadar besi serum, dan total iron binding capacity (TIBC)).…”