1998
DOI: 10.1080/0218879980180203
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Reforms to Teacher Education in Indonesia: Does More Mean Better?

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
17
0
2

Year Published

2014
2014
2023
2023

Publication Types

Select...
5
3
1

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 21 publications
(19 citation statements)
references
References 2 publications
0
17
0
2
Order By: Relevance
“…In line with Nielsen's (1996) finding in Indonesia that some of participants in professional development are different with their basic knowledge which is resulting useless things for their competence development in teaching.…”
Section: Background Of Problemmentioning
confidence: 69%
“…In line with Nielsen's (1996) finding in Indonesia that some of participants in professional development are different with their basic knowledge which is resulting useless things for their competence development in teaching.…”
Section: Background Of Problemmentioning
confidence: 69%
“…Although some studies indicate that teacher professional development is generally not exert influence on the quality of teaching, it is due to bureaucratic regulation and unset a high priority on the quality of education (Nielsen, 2003;Thair & Treagust, 1999Yogev, 1997). Therefore, the government should give more support to the professional development of teachers (Hendayana, Asep, & Imansyah, 2010;Raihani & Sumintono, 2010) through a holistic approach and broad-based sectoral approach (Thair & Treagust, 2003).…”
Section: Teachers Professional Qualitiesmentioning
confidence: 99%
“…Pada tahun 1979, pemerintah membentuk pusat latihan guru dalam jabatan (in-service) yaitu Pusat Pengembangan Pendidikan Guru (PPPG) yang bertujuan untuk melengkapkan aktivitas pengembangan profesional dari sistem yang ada (Adey, et al, 2004). Selanjutnya, inisiatif kebijakan pemerintah pusat membentuk program Pemantapan Kerja Guru [PKG] (Adey, et al, 2004;Nielsen, 2003;Thair & Treagust, 2003). Proyek PKG dimulai pada tahun 1980 hingga tahun 1993, kemudian pelatihan pengembangan guru dengan pendekatan PKG digantikan dengan program baru yang disebut sebagai Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) untuk tingkat SMP dan SMA.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pola yang ada masih top-down dan belum menunjukkan inisiatif guru sendiri. Hal ini juga menunjukkan bahwa MGMP Fisika BERMUTU merupakan aktivitas pelatihan guru yang sama dengan aktivitas PKG masa lalu dan boleh berjalan karena pendekatan birokrasi dan bantuan dana dari pemerintah (Adey, et al, 2004;Nielsen, 2003;Thair & Treagust, 2003 Dari hasil analisis data mengenai pendidikan tertinggi responden pada bahagian awal kuesioner serta wawancara yang dilakukan peneliti, didapati bahwa terdapat tiga orang guru fisika SMPN Kota Makassar berpendidikan master (S2). Ada tiga orang yang saat ini masih melanjutkan pendidikannya ke tingkat master (S2), dan seorang dari mereka yang melanjutkan pendidikan ke tingkat doktor (S3).…”
Section: Mengikuti Program Pelatihanunclassified