Progresivisme dan rekonstruksionisme adalah aliran filsafat modern yang memberi sumbangsih dalam pembaharuan pemikiran filsafat pendidikan. Termasuk di antaranya pendidikan Islam yang dalam perkembangannya tidak luput dari filsafat yang merupakan alat berpikir. Perbedaan pandangan yang kadang kala terjadi antara filsafat dan pendidikan Islam mendorong penulis untuk menganalisis aliran progresivisme dan rekonstruksionisme melalui perspektif pendidikan Islam. Penelitian dilakukan dengan studi literatur dan pendekatan kualitatif. Sumber data berupa artikel dan e-book yang diakses melalui platform google scholar dan google book. Data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aliran progresivisme dan pendidikan Islam berpandangan sama mengenai potensi akal peserta didik, prinsip pendidikan fleksibel, serta pengalaman hidup sebagai landasan perubahan dalam pendidikan. Bedanya, aliran progresivisme menolak nilai-nilai absolut dan ranah metafisik-spiritual. Sedangkan, aliran rekonstruksionisme berpandangan sama dengan pendidikan Islam terkait peyesuaian diri tanpa mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan, peradaban, dan nilai-nilai sosial. Perbedaan terletak pada latar belakang munculnya dan landasan dalam pemecahan masalah. Bisa disimpulkan bahwa pembeda utama antara pandangan dua aliran filsafat tersebut dengan pendidikan Islam adalah kepercayaan terhadap konsep metafisik-spiritual seperti tuhan dan landasan seperti Al-Qur’an dan Hadis. Sedangkan dalam aspek lain, pendidikan Islam tidak menentang pandangan dua aliran tersebut selama tidak keluar dari koridor agama Islam.