Operasi pembangkit listrik dan kondisi iklim tertentu diduga menyebabkan fly ash, salah satu polutan yang dihasilkan oleh pembangkit listrik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit kulit terhadap orang-orang yang tinggal di dekat pembangkit listrik tenaga batu bara Panau, Palu. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan untuk orang dengan penyakit kulit dengan menggunakan teknik penyakit tetap, meskipun untuk orang tanpa penyakit kulit dengan menggunakan teknik purposive sampling. Korelasi Chi-Square digunakan untuk mengetahui hubungan dan untuk menguji hipotesis antar variabel. Di antara 100 rumah tangga penduduk desa Panau, ada 20 orang dengan penyakit kulit yang bermanifestasi sebagai dermatitis kontak alergi (7 orang),infeksi jamur (5 orang), dermatitis iritan kontak (3 orang), dermatitis nummular (1),dermatitis seborrhoic (1), varicella (1 orang), pruritus senilis (1). Berdasarkan pemeriksaan Chi-Square yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit kulit, ditemukan bahwa kebersihan pribadi (p=0,038), riwayat pekerjaan (p=0,705), periode perumahan (p=1,00), rumah jarak dari Panau Power Plant (p=0,053) dan riwayat alergi (p=0,048). Kebersihan pribadi dan riwayat alergi sebagai faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit kulit terhadap orang yang tinggal di dekat pembangkit listrik tenaga uap Panau, Palu, Indonesia.