Latar belakang. Faktor risiko infeksi saluran kemih (ISK) di antaranya usia, gizi buruk, kebersihan diri, dan pada anak laki-laki belum sirkumsisi. Parameter analisis urin adalah leukosituria, leukosit esterase, dan uji nitrit dapat digunakan untuk kecurigaan ISK.Tujuan. Mengetahui faktor risiko kecurigaan ISK pada anak laki-laki usia sekolah dasar(SD).Metode. Penelitian potong lintang, dilaksanakan bulan Mei 2016 di SDN 4 Sejahtera Bandung. Subjek memenuhi kriteria inklusi (tidak minum antibiotik selama 2 hari terakhir dan tidak ada kelainan genitalia eksternal) dilakukan pencatatan data meliputi usia, status gizi, higiene, dan status sirkumsisi, dilanjutkan pemeriksaan leukosit, leukosit esterase, serta uji nitrit urin. Analisis statistik dilakukan 2 tahap, pertama dengan uji bivariat yang kemaknaannya pada p<0,25 dilanjutkan uji multivariat. Kemaknaan uji ditetapkan pada nilai p<0,05.Hasil. Diperoleh 120 subjek dengan kecurigaan ISK 7 (5,8%) anak. Pada uji bivariat, usia, dan status sirkumsisi dihubungkan dengan kecurigaan ISK mempunyai nilai p=0,940 dan p=0,340. Status gizi dan higiene mempunyai nilai p=0,176 dan p=0,029 sehingga dilanjutkan dengan uji regresi logistik menghasilkan nilai p=0,045 dan p=0,049.Kesimpulan. Status gizi dan higiene merupakan faktor risiko kecurigaan ISK pada anak laki-laki SD.