Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode indeks kepekaan lingkungan ekosistem mangrove terhadap tumpahan minyak dengan studi kasus di daerah pesisir Subang Jawa Barat. Data yang digunakan adalah data primer (data jenis mangrove, tipe substrat dan data sosial ekonomi) dan data sekunder (karakterisitik pantai dan hidrooseanografi). Data tersebut kemudian digunakan sebagai parameter dalam Indeks Kepekaan Lingkungan (IKL). Indeks kepekaan lingkungan terdiri dari tiga indeks yaitu indeks kerentanan (IK), indeks ekologi (IE), dan indeks sosial ekonomi (IS). Parameter IK terdiri dari kemiringan pantai, rentang pasang surut, tinggi gelombang, tipe substrat dan jarak ekosistem mangrove dari pantai. Parameter IE terdiri dari zonasi mangrove, kepadatan mangrove, keragaman mangrove, keberadaan hewan dilindungi dan status perlindungan ekosistem mangrove. Parameter IS terdiri dari dua kompoen yaitu komponen sosial dan komponen ekonomi dari ekosistem mangrove. Formula IKL yang digunakan adalah IKL = IK(0,3) + IE(0,3) + IS(0,4) dan terbagi kedalam 5 tingkatan kepekaan. Kajian IKL di daerah penelitian menunjukkan sebagian besar daerah memiliki tingkat kepekaan yang “sedang” terhadap tumpahan minyak kecuali Tegal Tike, Anggaranu dan Tanjung yang memiliki tingkat kepekaan “peka”.