Rembug Pageblug: Dampak, Respons, dan Konsekuensi Pandemi Covid-19 dalam Dinamika Wilayah

Abstract

Pandemi biasa dimaknai sebagai kemunculan wabah penyakit tertentu secara global. Sejarah mencatat setidaknya ada sekitar 20 peristiwa pandemi dan epidemi sejak 5.000 tahun sebelum masehi. Pandemi sebagai penanda pergantian era atau jaman dalam budaya Jawa juga disimbolisasikan dalam adegan goro-goro dalam kesenian wayang kulit dan disebut dengan pageblug dalam Bahasa Sanskerta. Pandemi Covid-19 ini juga sedang terjadi pada saat manusia berada dalam transisi perubahan kehidupan, dari kehidupan yang dominan di ruang f isik yang rentan terhadap pandemic menuju ke tatanan baru kehidupan yang dominan di ruang virtual yang lebih aman. Sebagian besar masyarakat di seluruh dunia sebenarnya berada dalam posisi gamang menghadapi transisi keruangan yang tengah berlangsung secara cepat dan berskala besar. Disrupsi yang dihasilkan oleh transisi itu membawa konsekuensi positif maupun negatif yang sangat mendasar dalam kehidupan, maka berbagai kegamangan muncul. Tulisan yang disusun dalam buku ini merupakan kontribusi para dosen Departemen Geografi Pembangunan selama mereka melakukan Work from Home (WfH), diselaraskan dengan minat riset dan pengembangan ilmu yang ditekuni masing-masing. Buku ini memuat 15 bab kontribusi dari sebagian besar dosen yang dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori besar. Pertama, kelompok tulisan yang melihat pandemi Covid-19 sebagai bagian dari bencana dalam setting yang kebanyakan terjadi di wilayah perkotaan. Kedua, kelompok tulisan yang menyoroti pandemi Covid-19 dalam setting perdesaan dengan segala dampak, konsekuensi dan respons masyarakatnya. Ketiga, tulisan tematik yang secara spesifik mengupas aspek-aspek mikro yang berkaitan dengan dampak dan respons kelompok rentan seperti wanita dan anak-anak terhadap pandemi Covid-19 dalam setting yang beragam.

Presentasi Diri Terkait Oversharing Sertifikat Vaksin Covid-19 pada Tenaga Kesehatan

“…Untuk lokasi pekerjaan tidak terdapat hubungan dengan tingkat kesadaran keamana n data pribadi p value 1,000 (> 0,05)), Pe merintah ditengah pande mic Covid-19 meratakan penyediaan akses internet di Fasyankes baik di Fasilitas tingkat pertama sampai dengan Failitas tingkat Pusat hal ini dilakukan untuk mendukung percepatan penanganan covid 19 dan pemulihan ekonomi, serta pemanfaatan aplikasi kesehatan berbasis digital khususnya di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) termasuk di Provinsi Jawa Tengah setiap Kota dan kabupaten akses Internetnya sudah merata (Rijanta and Baiquni, 2021).…”

Analisis Kawasan Ekowisata Dan Pemulihan Berbasis Kebencanaan Di Wisata Alam Citamiang Kabupaten Bogor

“…Bencana dihasilkan dari kombinasi beberapa faktor, yaitu: bahaya yang terjadi secara alami, sejauh mana manusia dan harta bendanya terpapar bahaya, kerentanan terhadap bencana, dan kapasitas yang dimiliki untuk mengurangi maupun mengatasi potensi bahaya (Twigg, 2015). Kondisi bencana merupakan proses yang terjadi karena adanya potensi bahaya yang bertemu dengan elemen rentan, sehingga mengakibatkan kerugian, kehilangan, dan kerusakan yang sulit dihindari (Rijanta, Hisbaron, & Baiquni, 2018). Adanya bencana mendorong masyarakat untuk melakukan kegiatan mitigasi.…”

Bureaucratic Performance in the Service of Natural Disaster Victims at the Langkat Regency Social Office

“…Non-natural factors, that is, not due to natural phenomena and also not due to human actions. Purely human/social factors caused by human actions, such as horizontal conflicts, vertical conflicts, and terrorism (Rijanta et al, 2018). As in Indonesia where volcanic eruptions often occur, it is because Indonesia is in the Pacific ring of fire or commonly called the ring of fire.…”