Melalui keindahan dan kedalaman mitologi Jawa, masyarakat meresapi keberadaan Dewi Sri sebagai entitas yang menghiasi warisan budaya dengan makna mendalam. Dewi Sri bukan sekadar karakter dalam mitos, melainkan cerminan kearifan lokal yang terkandung dalam kisah dan simbolisme, khususnya dalam peran yang dimainkan oleh perempuan. Cerita Dewi Sri, melampaui naratif mitologisnya, membawa bersama identitas dan peran-peran yang mengilhami dinamika masyarakat Jawa. Sebagai mitos dalam folklor Jawa, cerita Dewi Sri menghadirkan potensi besar untuk menjadi pintu gerbang pemahaman mendalam tentang bagaimana struktur sosial diatur, nilai-nilai gender diartikulasikan, dan identitas perempuan berkembang dalam budaya Jawa.Metode penelitian ini mengadopsi pendekatan etnografi sastra untuk mengkaji representasi wanita Jawa dalam naskah Carios Dwi Sri. Penelitian ini akan difokuskan pada analisis tekstual dan kontekstual Carios Dwi Sri sebagai sumber utama yang mengaitkan hubungan antara penanda dan petanda tidak bersifat denotasi dengan makna tunggal dan linear, tetapi tergantung pada the act of signifying. Proses signifikasi menjadi penting dalam memperoleh makna hubungan penanda dan petanda. Pencitraan Fisik dan Kepribadian sebagai Dewi Sri, dalam mitologi Jawa, merupakan lambang kesuburan dan keberlimpahan. Dimensi Spiritual Dewi Sri cenderung memiliki hubungan yang mendalam dengan nilai-nilai spiritual dan memegang teguh kepercayaan tradisional atau agama. Keseimbangan Antara Kehalusan Dan Kekuatan dalam representasi Dewi Sri terdapat keseimbangan yang indah antara kehalusan dan kekuatan, yang mencerminkan nilai-nilai yang dihargai dalam masyarakat Jawa. Dalam praktiknya, keseimbangan ini tercermin dalam praktik keagamaan, adat istiadat, dan nilai-nilai yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa. Seiring perubahan zaman, masyarakat Jawa terus berusaha untuk menjaga dan menghormati nilai-nilai ini sebagai bagian integral dari identitas budaya mereka. Dengan demikian, konsep keseimbangan antara kehalusan dan kekuatan dalam perempuan Jawa bukan hanya merupakan warisan berharga, tetapi juga menjadi panduan bagi kehidupan yang bermakna dan seimbang.