Abstract. This experiment was conducted to determine the effects of bovine colostrum IgG on mice infected with Larvae of Strongyloides venezuelensis (L3Sv). This experiment was a 2X2 factorial arrangement including two level of colostrum immunoglobulin-Gand two level of endostatine. The parameters were fecal eggs and number of female adult in the gut. The data were statistically analyzed for the mean and standard deviation values, and the differences in treatment groups were subject to ANOVA, if the global differences were detected, a post-ANOVA with LSD test ensued. The development of female adult in the gut, for each group, was performed using Spearman's rho test. Results showed that colostrum immunoglobulin-G reduce very significantly (P<0.001) the number of eggs per gram feces than in the groups of infected animals treated with endostatine as well as in the mice injected with 3000 L3Vs only. While the reduction of female larvae was significant obtained (P<0.05) in colostrum treatment (L3Sv + colostrum IgG) in comparison with endostatine. It was concluded that the supplementation of immunogobuline-G through the animal digestive system hadpositively control the Strongyloidesvenezuelensis parasite infection. This result provides aninsight to utilize IgG colostrum in animal husbandry to overcome the threat of parasitic worms infection.
Key words:Immunoglobulin-G, colostrum, intestine, parasite, animal husbandry Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh IgG colostrum terhadap infeksi larva Strongyloidesvenezuelenensis (L3Sv) melalui suatu model eksperimen menggunakan tikus sebagai hewan percobaan. Penelitian ini disusun secara faktorial 2X2 yaitu faktor dua level IgG kolostrum dan dua level endostatine sebagai pembanding. Parameter yang digunakan adalah kuantitas telur cacing fekal dan larva betina parasit dalam usus. Dalam eksperimen ini menggunakan tikus yang semuanya diinjeksi 3000 L3Vs. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik untuk rata-rata, standar deviasi dan dilakukan uji perbandingan antar kelompok dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji LSD. Perkembangan jumlah larva betina dalam usus dari setiap kelompok treatment dianalisis menggunakan uji Spearman rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa immunoglobulin-G (IgG) kolostrum mampu menurunkan secara sangat siknifikan (P<0.001) jumlah telur parasite per gram feces pada hewan percobaan dibandingkan endostatin, maupun hewan yang tidak mendapat perlakuan IgG dan endostatin sama sekali. Penurunan larva pada perlakuan IgG kolostrum berbeda nyata (P<0.05) dibandingkan dengan dua kelompok pembanding lainnya. Dapat disimpulkan bahwa suplementasi IgG kolostrum melalui sistem saluran pencernaan hewan memberi pengaruh positif untuk mengontrol infeksi parasit Strongyloides venezuelensis. Hasil penelitian ini memberi ide untuk menerapkan penggunaan IgG kolostrum dalam peternakan untuk mengatasi ancaman infeksi cacing.