Cervical cancer is a malignancy in women that cause major impacts, not only biologically, but also in various aspects of life. On patients during reproductive age, cervical cancer poses severe sexual and reproductive debilitation. Trend in the onset of first diagnosis is moving towards younger age, and mostly affect women in their reproductive age. This would give a bad impact on the sustainability of the patient’s reproductive function. Until now, fertilitysparing approach for the management of early-stage cervical cancer is still rare in Indonesia. However, some options of conservative surgical therapy are available for patients who desire fertility, namely conization, simple tracellectomy, radical trachelectomy, and also neoadjuvant chemotherapy. These options have been proven effective and safe, while maintaining patients’ reproductive functions. ABSTRAKKanker serviks merupakan suatu penyakit keganasan pada wanita yang memiliki dampak luas, tidak hanya pada tubuh penderita, namun juga berbagai aspek kehidupan penderita. Pada penderita di usia reproduktif, kanker serviks menimbulkan masalah seksual dan reproduksi yang berat bagi penderita. Kini usia dimana terjadinya kanker serviks mulai menunjukkan kecenderungan yang semakin muda yang tentunya memberikan dampak buruk terhadap keberlangsungan fungsi reproduksi pasien. Hingga saat ini, tatalaksana kanker serviks stadium awal dengan pendekatan fertility-sparing masih jarang dilakukan di Indonesia. Namun, beberapa pilihan terapi bedah konservatif tersedia bagi pasien yang menginginkan fertilitas, yakni konisasi, trakelektomi sederhana, trakelektomi radikal. hingga pemberian kemoterapi neo-adjuvant. Pilihan terapi ini telah terbukti efektif dan aman, serta mampu mem pertahankan fungsi reproduksi pasien.